Suku Sentinel yang Misterius dan Terisolasi dari Dunia Luar

Sabtu 03 Aug 2024 - 14:03 WIB
Reporter : Riska Ayu Kurniati
Editor : Dedi Julizar

2 orang dewasa meninggal dan 4 anak-anak kembalikan ke pulau dengan membawa hadiah. Seorang tahanan yang melarikan diri dari penjara tiba di pulau itu pada tahun 1896 dan ditemukan tewas dengan leher teriris dan terluka oleh panah. Sejak itu, banyak upaya kontak gagal dan berakhir dengan konflik dan kekerasan.

2. Budaya dan cara hidup

Sebagai pemburu, suku Sentinel hidup dari berburu dan memancing. Mereka juga pergi ke hutan untuk mengumpulkan umbi-umbian, madu dan buah-buahan. Mereka tinggal di pondok yang terbuat dari daun palem dan mereka berkomunikasi melalui gerakan tubuh dan suara bernada tinggi. 

Karena keterbatasan interaksi dengan suku-suku ini, tidak banyak yang diketahui tentang bahasa, ritual, dan struktur sosial mereka. Namun, banyak antropolog dan peneliti tertarik pada sistem bertahan hidup dan pengelolaan sumber daya unik yang mereka miliki.

Tampaknya mereka tidak memiliki pemahaman apa pun tentang pertanian, ternak, api, roda, logam, pakaian, atau perahu. Mereka juga tidak memiliki sistem tulisan, agama, atau hukum. Mereka hidup secara harmonis dengan alam dan tidak terpengaruh oleh modernisasi.

3. Tantangan dan ancaman

Suku Sentinel menghadapi banyak kesulitan dan risiko yang mengancam kelangsungan hidup mereka. Salah satunya adalah penyakit yang dapat dibawa oleh orang asing, yang dapat menyebabkan kematian. 

Banyak orang khawatir suku Sentinel akan punah pada tahun 2004 ketika terjadi gempa bumi dan tsunami di Samudra Hindia. Meskipun demikian, pemeriksaan udara menunjukkan bahwa mereka masih hidup dan menolak bantuan dari luar. 

Ancaman lain yang ditakuti adalah eksploitasi dan gangguan dari pihak-pihak yang ingin menghubungi atau mengunjungi suku ini untuk alasan religius, ilmiah, atau wisata.

Seorang misionaris Amerika bernama John Allen Chau dibunuh oleh suku Sentinel pada tahun 2018 setelah mengunjungi Pulau Sentinel Utara secara ilegal dalam upaya untuk berhubungan dan menyebarkan keyakinannya. 

Chau mengabaikan peringatan dan larangan dari pemerintah India, yang melarang kunjungan ke pulau itu untuk melindungi hak dan cara hidup suku Sentinel.

4. Upaya pelestarian dan perlindungan suku Sentinel

Untuk melindungi cara hidup suku Sentinel dan mencegah penyebaran penyakit, pemerintah India telah menetapkan kebijakan non-intervensi dan kontak terbatas dengan mereka. 

Pada tahun 1956, Pulau Sentinel Utara ditetapkan sebagai cagar suku oleh pemerintah India. Orang tidak boleh melakukan perjalanan dalam radius 3 mil laut (5,6 kilometer) dari pulau itu. 

Selain itu, pemerintah India menjalankan patroli bersenjata di perairan sekitarnya untuk mencegah ancaman dari luar. Kegiatan fotografi juga dilarang.

Selain itu, organisasi non-pemerintah seperti Survival International berupaya mendukung hak dan perlindungan suku Sentinel dan suku terisolasi lainnya di seluruh dunia.

Kategori :