BENGKULU SELATAN (BS) - Semakin mendekati jadwal pendaftaran pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wabup BS di Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang kian di depan mata.
Sampai saat ini, belum ada satupun bakal calon (balon) Bupati dan Wabup penatang yang menyatakan diri untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) BS pada, 27 November 2024 mendatang.
Sementara itu, koalisi besar 7 Partai Politik (Parpol) yang sebelumnya terbentuk untuk menyatukan kekuatan mengusung Paslon, hingga kini juga dikabarkan menghilang dari permukaan atau justru bubar?
Mereka yang awalnya telah mengusulkan 12 nama untuk dipilih dan diusung menjadi satu Paslon. Sampai saat ini juga masih misteri alias belum jelas siapa nama yang akan diusung tersebut.
BACA JUGA:Pembangunan Jembatan Penghubung Tahap Lelang, Pagu Anggaran Rp 900 Juta
BACA JUGA:2 Parpol Sudah Berikan Rekomendasi untuk Bacabup Pilkada Kaur 2024, Masih Ada 10 Parpol Lagi
Padahal, masyarakat di Kabupaten BS sangat menantikan siapa nama yang siap maju dan menjadi penantang petahana yakni, Gusnan Mulyadi, SE, MM.
Sebab, sejauh ini baru Gusnan Mulyadi yang secara terang-terangan telah menyatakan siap maju, bahkan telah mendapatkan rekomendasi langsung dari Partai Nasdem pusat.
Sementara, dari sekian banyak nama balon yang muncul sebelumnya, termasuk yang tergabung di dalam koalisi besar 7 Parpol juga masih belum jelas bakal benar-benar maju atau hanya koar-koar belaka.
Lalu, benarkah akan ada kejutan di detik-detik terakhir menjelang pendaftaran Paslon di KPU BS. Atau, justru nama Paslon yang akan maju di Pilkada BS baru diketahui setelah pendaftaran saja?
BACA JUGA:Kejati Bengkulu Restorasi Justice 2 Tersangka, Salah Satunya TKP di Bengkulu Selatan
BACA JUGA:Hilangkan Penat! Ini Wisata Danau Tercantik di Bengkulu, Cocok Tempat Santai Bareng Keluarga
Dari pantauan wartawan Radar Kaur (RKa) di lapangan, Selasa 30 Juli 2024, isu mulai goyah tentang koalisi besar, membuat prediksi Paslon di Pilkada BS berubah dan bisa diikuti lebih dari 2 Paslon.
Sementara itu, isu kegoyahan koalisi besar 7 Parpol dilihat dari belum adanya kesepakatan untuk menentukan kandidat yang akan diusung.
Sejauh ini, dinilai koalisi 7 partai politik itu sepertinya sulit menyamakan pikiran dan pendapat untuk menentukan paslon yang benar-benar cocok untuk diusung.