Hal ini tentu berbanding terbali dengan kabar sebelumnya jika koalisi 7 Paprol cukup menggebu-gebu dan tancap gas untuk menuntaskan komitmen bersatu untuk mengusung paslon terbaik.
BACA JUGA:Update Harga Emas 30 Juli 2024 Turun Rp 2000 Per Gram
Sebagai informasi, koalisi besar 7 Parpol yang menyatukan kekuatan sebelumnya berasal dari gabungan, Partai Gerindra, PDI Perjuang, Partai Demokrat, Partai Perindo, Partai Hanura, PAN, dan PPP.
Ke-7 petinggi Parpol ini memiliki rencana awal untuk mengorbitkan paslon Bupat dan Wabup yang akan melawan calon petahana, Gusnan Mulyadi.
Namun sering berjalannya waktu, gabungan 7 Parpol itu sepertinya belum menemukan sosok terbaik untuk menantang petahana.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra BS Deby Setiawan saat dikonfirmasi RKa membantah keras isu kegoyahan dan koalisi besar 7 Parpol yang dikabarkan bubar jalan itu.
BACA JUGA:Buruan Daftar Festival Olimpiade Sains dan Bahasa, Gratis 100% dan Ada Hadiah Menariknya Loh!
Deby mengklaim, jika sampai saat ini ke-7 petinggi Parpol masih menyatukan pendapat dan menentukan secara teliti siapa nama yang akan diusung nantinya.
Bahkan, Deby mengaku jika koalisi besar 7 Parpol sejauh ini masih tetap solid dan tidak tergoyahkan. Saat ini, beberapa petinggi Parpol sedang berada di luar kota.
"Lagi proses, kawan-kawan (petinggi Parpol, red) lagi di luar kota. Untuk saat ini (koalisi besar 7 Parpol, red) masih solid," tegas Deby.
Sedangkan, sejumlah pengurus partai lainnya masih enggan berbicara banyak. Mereka masih enggan memberi statment yang tegas terkait isu tersebut.
"Kalau soal itu (koalisi 7 Parpol mulai goyah, red) silahkan tanya ke pimpinan saja, saya belum bisa menjelaskan," ungkap Sekretaris DPC PDI Perjuangan BS Holman, SE.
BACA JUGA:Progres Pembangunan Jalan Tol Bayung Lencir – Tempino Telah Mencapai 90 Persen
Senada disampaikan Sekretaris DPC Partai Demokrat BS Hery Trisno Amijaya, SE, juga belum memberi keterangan secara jelas soal kepastian koalisi 7 Parpol.
Kendati demikian, Hery tidak menapik soal sulitnya menyamakan pandangan politik masing-masing partai. Terutama, untuk menentukan siapa yang cocok untuk diusung.
"Tentu, pandangan atau arah politik masing-masing partai politik berbeda-beda dan memiliki tujuan dan kepentingan masing-masing," pungkas Hery.