Proklamasi Kemerdekaan Indonesaa adalah Peristiwa Penting, Tapi Kok Fotonya Sedikit? Apa yang Terjadi

Sabtu 27 Jul 2024 - 18:13 WIB
Reporter : Riska Ayu Kurniati
Editor : Daspan Haryadi

Pada pagi 17 Agustus 1945, Frans Mendur dan Alex Mendur, yang saat itu Alex menjabat sebagai kepala bagian fotografi di kantor berita Domei di Jepang, mendengar dari sumber di harian Asia Raya bahwa ada peristiwa penting yang akan terjadi di kediaman Soekarno.

Kedua bersaudara Mendur langsung membawa kamera mereka dan pergi ke rumah Soekarno dengan mengambil rute terpisah.

3. Hanya Merekalah Fotografer yang Meliput Pembacaan Proklamasi

Hanya dua fotografer, Frans dan Alex Mendur, yang hadir untuk meliput pembacaan proklamasi. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa pembacaan proklamasi terjadi secara spontan tanpa persiapan sebelumnya.

Selain itu, beberapa hari sebelumnya, Jepang telah mengumumkan kekalahan atas sekutu mereka, namun, masyarakat Indonesia tidak mengetahuinya. 

Bendera Hinomaru masih berkibar di mana-mana dan radio masih disegel di Jepang. Selain itu, para patroli tentara Jepang masih berkeliaran dengan senjata lengkap.

4. Frans Berhasil Mengambil Tiga Foto

Dari tiga frame film yang tersisa, Frans mengabadikan tiga foto. Di foto pertama, Soekarno membaca teks proklamasi.

Foto kedua, Latief Hendraningrat, anggota PETA (Pembela Tanah Air) mengibarkan bendera Merah Putih dan foto ketiga, suasana upacara dan para pemuda menyaksikan pengibaran bendera.

5. Diburu Tentara Jepang

Namun, sesuatu yang tidak diinginkan terjadi saat pengambilan gambar sedang berlangsung. Tentara pasukan Jepang menghancurkan film kamera Alex dan plat-plat negatifnya juga. Tidak seperti Alex, Frans lebih cerdik dalam menyimpan foto-foto yang dia buat dengan menyimpan plat negatifnya di halaman Kantor Asia Raya. 

Ketika tentara Jepang melihat seluruh foto-fotonya, Frans mengatakan kepada mereka bahwa negatif filmnya telah dirampas oleh kelompok pendukung Soekarno. Setelah keadaan menjadi lebih aman, dia mengambil film negatif dan mencetaknya secara rahasia di kamar gelap Kantor Berita Domei. 

6. Dipublikasikan Hampir Satu Tahun Setelahnya

Harian Asia Raya yang diterbitkan pada tanggal 18 Agustus 1945, hanya memberikan berita singkat tentang pengumuman kemerdekaan Indonesia. Tanpa foto karena disensor oleh Jepang. 

Fotografer-fotografer muda Indonesia, yang sebelumnya bekerja di Domei di Jakarta dan Surabaya, mendirikan biro foto di kantor berita Antara pada September 1945. Tanggal 1 Oktober 1945, BM Diah dan beberapa wartawan dari harian Asia Raya merebut percetakan De Unie dan mendirikan Harian Merdeka. Alex Mendur kemudian bergabung dengan Harian Merdeka. 

Foto bersejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia yang dibuat Frans Mendur baru dipublikasikan di halaman muka surat kabar tersebut pada 20 Februari 1946. *

Kategori :