KORANRADARKAUR.ID – Berbagai aspek kehidupan manusia telah diubah secara signifikan oleh teknologi termasuk dalam melaksanakan ibadah haji.
Seiring dengan kemajuan zaman, 4 teknologi telah menjadi bagian dalam memudahkan jutaan orang Muslim di seluruh dunia dalam menjalankan proses ibadah haji.
Selama musim haji tahunan, Arab Saudi menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengendalikan lalu lintas dan mengurangi kemacetan di Makkah. Pada akhirnya, ini membuat ziarah lebih aman dan mudah.
Menurut Otoritas Umum Statistik Arab Saudi, setelah menampung 1.845.045 jemaah pada musim 2023, upaya untuk mengendalikan lalu lintas yang efisien menjadi lebih penting dari sebelumnya.
Dikutip dari international.sindonews.com, berikut adalah teknologi yang digunakan Arab Saudi dalam haji 2024:
1. Maksimalkan Al
Arab Saudi ingin mengurangi kemacetan, memastikan pergerakan yang lebih lancar dan memperlancar arus kendaraan serta pejalan kaki dengan menerapkan solusi yang didukung oleh kecerdasan buatan (Al) seperti sistem kontrol sinyal adaptif dan pemantauan lalu lintas secara real-time.
BACA JUGA:Alfamart Buka Loker, Tapi Ini Syarat Wajibnya
BACA JUGA:Masih Penuh Teka-Teki! Sikap Iptu Rudiana Dinilai Janggal, Pengacara Keluarga Vina Bilang Begini
Juru bicara keamanan Kementerian Dalam Negeri, Kolonel Talal bin Abdulmohsen Al-Shalhoub, mengatakan kepada Arab News bahwa ada beberapa aplikasi AI baru untuk musim haji ini, termasuk algoritma untuk kamera pengintai yang menghitung jumlah kendaraan di jalan-jalan kota.
2. Mengeksplorasi Drone
Menteri transportasi dan logistik kerajaan, Saleh Al-Jasser, baru-baru ini mengumumkan peluncuran teknologi baru untuk mengatur lalu lintas selama haji tahun ini.
Teknologi ini termasuk penggunaan pemindaian termal dan inspeksi jaringan jalan oleh drone. Sementara itu, Inisiatif Kacamata Virtual mengubah pemantauan transportasi dengan memasukkan kacamata augmented reality ke lapangan untuk mengawasi aktivitas dan memastikan kepatuhan.
Saat ini, inisiatif ini sedang diuji pada 100 armada bus untuk mengetahui seberapa efektifnya.
Selain itu, Kementerian Kesehatan akan menggunakan drone untuk mengirimkan sampel darah dan hasil laboratorium dengan cepat dan efisien ke rumah sakit di sekitar tempat suci sehingga mengurangi waktu tunggu untuk transfusi dan hasil tes.