KORANRADARKAUR.ID - Dengan adanya temuan Kementerian Transportasi Jepang terkait dengan pelanggaran data uji keselamatan terhadap puluhan perusahaan otomotif di Jepang awal pekan lalu.
Berbagai pabrikan otomotif diketahui telah memalsukan data kebisingan dan keluaran mesin bensin.
Dari beberapa temuan salah satu Honda yang mana telah diketahui
memalsukan data terkait kebisingan dan keluaran mesin bensin. Yang berdampak pada lebih dari 3 juta unit mobil yang beredar di Jepang.
BACA JUGA:Motor Baru New Honda Supra GTR150, Simak Desain dan Spesifikasinya
Walaupun begitu perusahaan memastikan pelanggan tetap dapat menggunakan kendaraannya termasuk accord dan odyssey karena memenuhi standar hukum.
Produsen mobil tersebut tidak menemukan adanya pemalsuan untuk mobil yang saat ini dijual, atau untuk model yang akan datang.
Dengan temuan yang ada maka pabrikan Honda mengajukan untuk membuat pengujian lebih efisien.
Peraturan pemerintah terus berubah dan mungkin berisiko, jadi untuk menghindari hal tersebut Honda memperkenalkan sistem yang tidak memerlukan campur tangan manusia ini akan dilakukan tahun 2025.
BACA JUGA:Honda Beat 2024 Makin Canggih, Intip Berapa Harga Kreditnya
BACA JUGA:Motor Baru New Honda Supra GTR150, Simak Desain dan Spesifikasinya
Kementerian Transportasi Jepang juga melaporkan sebanyak 6 kendaraan ditangguhkan pengiriman dan penjualannya, termasuk 3 model yang diproduksi oleh Toyota.
Ternyata menyerahkan data yang salah terhadap uji keselamatan pejalan kaki untuk 3 model mobil, yakni Corolla Fielder, Corolla Axio, dan Yaris Cross.
Perusahaan juga dilaporkan menggunakan kendaraan percobaan yang sudah dimodifikasi dalam uji tabrak terhadap 4 model sebelumnya, termasuk Crown.
Toyota termasuk di antara lima produsen mobil termasuk Honda dan Mazda yang ditemukan memalsukan atau memanipulasi data keselamatan saat mengajukan permohonan sertifikasi.