Tabut Sebagai Pesona Wisata Budaya Bengkulu, Simak Sejarah Singkatnya

Sabtu 01 Jun 2024 - 17:43 WIB
Reporter : Hery Kurniawan
Editor : Dedi Julizar

BACA JUGA:Kece Abis! Motor Honda Stylo 160 Bergaya Eropa dengan Warna Barunya

Kedua ritual duduk penja prenjak

Ritual duduk penja prenjak adalah benda yang berbentuk telapak tangan manusia lengkap dengan jari-jarinya. Menurut keluarga Sipai, penja prenjak adalah benda keramat yang dipercaya mengandung kekuatan magis.

Oleh sebab itu harus dirawat dicuci dengan air bunga dan air limau jeruk setiap tahunnya. Prosesi upacara ini disebut dengan duduk penja yang dilakukan di rumah seorang sesepuh keluarga Tabut pimpinan dari kelompok keluarga Tabut itu sendiri. Prosesi ini dilakukan tanggal 5 Muharram sore.

Ritual ketiga, menjara

Dalam prosesinya setiap keluarga tabut akan saling berkunjung ke kelompok keluarga yang lain, di sini untuk berlomba membunyikan dol. Adapun dol, merupakan alat tradisional masyarakat melayu Bengkulu. 

Pada acara Tabut, menjara dilakukan dua kali pada dua tempat. Pertama,  tanggal 6 Muharram Kelompok Tabot Bangsa mendatangi Kelompok Tabot Berkas. Kemudian tanggal 7 Muharram, sebaliknya.  

Acara ini berlangsung di lapangan terbuka yang disiapkan oleh masing-masing kelompok dan dilakukan pada sekitar pukul 20.00 WIB hingga 23.00 WIB.

Acara menjara merupakan sebuah perjalanan panjang di malam hari. Menjara atau beruji Doll ini, merupakan simbol saat-saat terjadinya peperangan antara Husain dengan kaum Yazid. 

Keempat, Meradai

Dilakukan pada tanggal 6 Muharam. Pelaksanaan acara ini disebut juga dengan Jola yaitu, sekelompok anak-anak yang berusia antara 10-12 tahun. Acara meradai ini dilakukan di dalam Kota Bengkulu yang waktunya dilaksanakan pada siang hari.

Kelima, Arek Penja 

Kegiatan Arek Penja atau disebut juga arah jari-jari dilaksanakan pada malam kedelapan dari bulan Muharram. Dimulai sekitar pukul 19.00-21.00 WIB. Prosesinya dengan menempuh rute yang telah  ditentukan bersama.  Pada acara ini setiap kelompok tabot akan mengirimkan regunya sekitar 10-15 orang yang sebagian besar terdiri dari anak-anak dan remaja. Acara ini dimulai dan berakhir di depan Rumah Dinas Gubernur Bengkulu.

Keenam, Arek Serban 

Arek serban atau arak sorban berlangsung pada malam kesembilan bulan Muharram yang dimulai sekitar 19.00-21.00 WIB. Arak-arakan ini dilakukan kelompok keluarga tabot bersama dengan pemerintah daerah. 

benda yang diarek atau diarak selain penja. da juga serban atau sorban putih diletakkan pada tablet tokita boat kecil. Dolengkapi dengan bendera atau panji-panji berwarna putih dan hijau atau biru yang bertuliskan Hasan dan Husein dengan huruf kaligrafi yang indah.

Kategori :