BENGKULU SELATAN (BS) - Selain memakai Batik Sekundang setiap hari Kamis, Pemkab BS juga menginstruksikan seluruh OPD dan instansi pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif lokal.
Salah satu bentuk dukungan tersebut, bisa dilakukan dengan cara selalu menyajikan panganan lokal khas KabuBS di setiap kegiatan rapat ataupun event resmi lainnya.
Kabag Porkopim Setkab BS Aan Syaputra, S.Kom mengungkapkan, imbauan mengenai pemanfaatan pangan lokal dalam setiap kegiatan dan event besar itu, sudah disampaikan langsung melalui Surat Edaran (SE) Bupati BS Gusnan Mulyadi, SE, MM.
BACA JUGA:Polsek Kaur Utara Bantu Bayar Pajak Kendaraan, Ini Tanggapan Warga
BACA JUGA:7 Buah Bisa Turunkan Tekanan Darah Tinggi, Simak Jenisnya
"Diharapkan imbauan dapat dipatuhi guna mendukung dan melestarikan beragam aneka jenis panganan khas daerah. Serta menumbuhkembangkan ekonomi kreatif lokal," imbuh Aan.
Kabag melanjutkan, dengan mendukung gerakan keberagaman pangan lokal ini, maka pola makan juga sangat beragam.
Selama ini, beras memang dominan, tapi yang namanya jagung, pisang, ubi jalar, sagu, singkong dahulu sangat umum merupakan makanan pokok.
Masyarakat terbiasa makan jagung, sagu, ubi jalar, pisang dan singkong sebagai makanan pokok. Atau bisa pula, rebusan kacang dan produk palawija lainnya sebagai makanan sehari-hari maupun cemilan.
BACA JUGA:Ternak di Kaur Dibiarkan Liar, Rawan Pencurian!
BACA JUGA:Masih Mau Kebut-Kebutan di Jembatan? Perhatikan Peringatan Kapolsek Tanjung Kemuning
Upaya menghidupkan kembali pangan lokal adalah pekerjaan besar yang memerlukan kerja keroyokan. Banyak pihak terlibat dan perlu komitmen kuat bersama. Perlu koordinasi, tidak mudah tapi harus dan prioritas.
Oleh karena itu, Kabag meminta agar seluruh komponen yang terlibat perlu bersinergi dengan baik. Begitupun dengan pihak lembaga penelitian yang menangani pangan lokal.
"Selain beras harus fokus untuk menemukan tanaman yang berproduktivitas tinggi yang betul-betul unggul untuk dipromosikan kepada masyarakat," demikian Kabag.