Itupun, lanjut Kades, dana tersebut didapatkan dari bantuan pemerintah, tetangga dan sanak saudara almarhum, hingga dana yang berhasil dikumpulkan dari pinjaman.
Meskipun demikian, dana yang diperlukan masih cukup besar. Bahkan, untuk ongkos saja masih kurang sekitar Rp 20 jutaan. Oleh karena itu, pihaknya masih sangat bantuan dari para dermawan.
BACA JUGA:Ingin Motor Listrik Tahan Lama, Begini Cara Perawatannya yang Benar
BACA JUGA:Jangan Ragu! Ini Kelebihan All New Yaris Cross Hybrid EV, Mobil Terlaris Kedua Toyota
"Jika ada dermawan yang ingin membantu, bisa menghubungi Pemdes Keban Jati atau langsung ke pihak keluarga almarhum," sampai Kades.
Masih kata Kades, kesulitan mendapatkan dana kepulangan jenazah juga karena kondisi keluarga almarhum yang memang kurang mampu secara ekonomi.
Terlebih lagi, sang istri almarhum pun mengalami cacat, dan setiap bulannya memang hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah.
"Yang paling sedih lagi, almarhum ini juga TKI ilegal. Tapi, bagaimanapun kami berharap jenazah bisa cepat pulang dan bisa kami kebumikan di Desa Keban Jati," tutup Kades.