TKI Asal BS Ternyata Sudah 13 Hari Meninggal Dunia di Malaysia, Ongkos Pemulangan Jenazah Baru Rp 30 Juta

Tampak foto kenangan semasa hidup almarhum TKI Asal BS yang meninggal dunia di Malaysia, Sabtu 4 Mei 2024. Foto: ROHIDI/RKa--

TKI Asal BS Ternyata Sudah 13 Hari Meninggal Dunia di Malaysia, Ongkos Pemulangan Jenazah Baru Rp 30 Juta

BENGKULU SELATAN (BS) - Sungguh malang dan membuat sedih apa yang dialami almarhum Wandri warga Desa Keban Jati Kecamatan Ulu Manna Kabupaten BS.

Pasalnya, Wandri yang berprofesi sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI), meninggal dunia saat mengadu nasib di Negara Malaysia sejak beberapa hari lalu.

Menyediakannya lagi, ternyata Wandri sudah meninggal dunia selama 13 hari terhitung sejak tanggal 22 April 2024 yang lalu. Wandri meninggal akibat kecelakaan di Malaysia.

Sayangnya, karena keterbatasan biaya sebagai ongkos pemulangan jenazah almarhum sehingga, sampai hari ini jenazah almarhum belum bisa dibawah pulang ke tanah air.

BACA JUGA:Honda ADV 350 CC Tampil Beda, Garang dan Performa Tangguh, Simak Spesifikasi Detailnya

BACA JUGA:Lenovo ThinkPad Hadirkan Fitur AI : Meningkatkan Produktivitas, Kreativitas dan Efektivitas

Info terakhir yang diperoleh Radar Kaur (RKa), jasad Wandri TKI asal BS ini masih berada di sebuah Rumah Sakit Batu Phat Johor Baru, Kuala Lumpur Malaysia.

Kades Keban Jati Kecamatan Ulu Manna Ahmad Narjon membenarkan, jika sampai hari ini Almarhum Wandri salah satu warganya belum bisa di bawah pulang ke rumah duka.

"Kami pemerintah desa tidak berdiam diri. Kami telah berusaha mengumpulkan dana untuk kepulangan jenazah. Tetapi karena kondisi sampai hari ini belum bisa dipulangkan," kata Kades.

Kendati demikian, Kades memastikan, rencananya, Senin 6 Mei 2024 depan pihaknya bersama pihak keluarga akan membawa jenazah korban pulang ke Indonesia.

BACA JUGA:Mobil Mewah 80 Jutaan, Ada Toyota Avanza Hingga Innova, Simak Apa Saja

BACA JUGA:Lebih Canggih Mana, MX King 150 Vs MX 150, Ini Hasil Perbandingannya

Sementara itu, terhambatnya pemulangan jenazah almarhum tidak lain karena keterbatasan biaya untuk ongkos.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan