Ini setelah, Kapolda Bengkulu menerima audiensi Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia Bengkulu di ruang kerjanya, Kamis 18 April 2024.
Dalam pertemuan ini, para pemilik Pertashop di Provinsi Bengkulu mengeluhkan berbagai persoalan yang dihadapi dalam menjalankan usaha Pertashop. Diantaranya banyaknya pedagang eceran BBM subsidi yang tidak berizin.
BACA JUGA:Mobil Mewah Terbaru 2024, Mobil Jenis Ini Siap Manjakan Konsumen
Secara langsung, Steven, berharap Polda Bengkulu dapat melaksanakan pengawasan dan penertiban terhadap penjualan BBM Pertalite dan Solar Subsidi eceran. Selain merugikan para pengusaha Pertashop yang secara ketentuan merupakan usaha resmi dari Pertamina, penjualan BBM Pertalite dan Solar Subsidi eceran itu juga tidak dibenarkan oleh aturan.
Sementara itu, Manil (45) warga Desa Persiapan Air Nunung Kecamatan Muara Sahung mengatakan, di desanya yang merupakan daerah pelosok di Kabupaten Kaur. Dengan kondisi jalan yang masih tanah kuning dan berlumpur.
Adanya BBM eceran yang dijual pedagang desanya. Merupakan satu-satunya cara mendapatkan BBM untuk sepeda motor.
"Di kecamatan kami ada Pertashop di Desa Muara Sahung. Jaraknya dari Air Nunung memang hanya sekitar 5 Kilometer (Km). Namun karena kondisi jalan yang sulit, mustahil kami ke Pertashop cuma buat isi bensin 1 liter. Mau isi full tank tahu sendiri sekarang cari uang susah. Karenanya, adanya pengecer ini jadi pilihan kami isi bahan bakar," ungkap Suryono.
Sementara itu, Jamal (50) warga Desa Cinta Makmur Kecamatan Muara Sahung berpendapat, agar para pengusaha Pertashop dapat bisa memperluas jaringan distribusi ke daerah pelosok.
BACA JUGA:Turnamen Voli Meriahkan HUT Kabupaten Kaur Ke-21, Segini Total Hadiahnya
Ini agar pengguna kendaraan bermotor di daerah pedalaman, bisa melakukan pengisian BBM ke tempat pembelian resmi.
Diungkapkannya, dengan selisih harga beli yang tipis. Yang mana 1 liter Pertalite eceran berada di harga Rp 13 ribu, sedang harga Pertamax di Pertashop di harga Rp 14.500/liter.
Dirinya lebih memilih mengisi BBM di Pertashop. Namun, sayangnya Pertashop terdekat dari desanya berjarak 7 Km dengan kondisi jalan yang sulit dilewati.
"Kalau memang di dekat desa kami ada Pertashop. Dengan selisih yang tipis saya lebih pilih isi ke Pertashop. Tapi karena jarak yang cukup jauh dan kondisi jalan yang sulit. BBM eceran yang jadi pilihan," tandasnya.