BENGKULU SELATAN (BS) - Perhatian pemerintah terhadap infrastruktur seperti jalan masih banyak dikeluhkan masyarakat, seperti jalan di Desa Padang Lebar Kecamatan Pino.
Pasalnya, akibat adanya lubang mengangah di badan jalan tersebut, menyebabkan banyak korban kecelakaan lalu lintas (Lakalantas).
Korban yang mengalami Lakalantas di lokasi tersebut mulai dari patah kaki dan luka, bahkan ada hingga merenggut nyawa alias meninggal dunia akibat Lakalantas di lokasi itu.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Radar Kaur (RKa) di lapangan, beberapa waktu lalu ada seorang warga Kecamatan Pino yang meninggal dunia usai mengalami kecelakaan di jalan berlubang tersebut.
Kemudian, pada momen Idul Fitri lalu juga ada korban asal Kota Pagar alam yang alami patah kaki usai Lakalantas akibat terjatuh usai ban motornya terjerebab ke lubang jalan tersebut.
Terbaru, pada Selasa 16 April 2024, ada lagi korban warga asal Desa Air Umban Kecamatan Pino yang mengalami Lakalantas di tempat jalan berlubang itu.
Dengan banyaknya korban berjatuhan akibat jalan berlubang itu menyebabkan masyarakat menjadi kesal.
Terutama pada pemerintah yang terkesan tidak peduli dengan akses masyarakat.
BACA JUGA:Motor Baru
Sandri Gustian (32) warga Siwak Pakit Kelurahan Masat Kecamatan Pino mengaku, kesal dengan pemerintah yang tidak peduli dengan infrastruktur yang rusak.
Padahal, Sandri menyebutkan jika jalan antara tikungan SKB dan Pesantren Padang Lebar Kecamatan Pino itu mempunyai lubang yang sangat berbahaya.
Bahkan, ada dua lubang yang selalu dihindari masyarakat yang ujung-ujungnya menimbulkan tabrakan antar kendaraan bermotor dari arah berlawanan.
"Kalau dari arah Kota Manna ada lubang mengangah di sebelah kiri jalan. Ada pula lubang besar di sebelah kiri kalau dari arah Masat," katanya.