BENGKULU SELATAN (BS) - Pascaoknum guru berinisial BJ (44) viral karena chat mesra dengan siswinya sendiri. Ternyata, bukan hanya memberikan dampak buruk bagi oknum guru itu saja. Akan tetapi, juga berdampak buruk bagi siswi yang merupakan korban pelecehan tersebut. Bahkan, baru-baru ini beredar surat permohonan dan petisi di tujukan ke sekolah yang bersangkutan.
Menanggapi hal itu, Kepala SMAN BS Nodi Asponi, M.Pd mengungkapkan, jika desakan untuk pengeluaran korban pelecehan tersebut bukan datang dari luar saja. Tetapi juga ada beberapa usulan dari pihak siswa-siswi yang ada di sekolahnya. Namun, untuk surat kaleng atau surat tidak diketahui asalnya itu belum diterima hingga kini.
"Belum ada kami menerima surat permohonan dan petisi untuk pengeluaran dia (siswi viral, red). Tetapi beberapa masukan dari siswa-siswi maupun dari luar memang ada. Tetapi tentunya kami akan mencari jalan terbaik bagi anak didik kami yang menjadi korban ini," sampai Kepsek.
Nodi menegaskan, memang sudah dijadwalkan untuk memanggil orang tua dari korban pelecehan oknum guru berinisial BJ tersebut. Pemanggilan yang akan dilakukan untuk mencari solusi jalan terbaik bagi korban.
"Jadwal memang sudah kita agendakan untuk melakukan pemanggilan orang tua korban. Rencananya kita akan panggil dan duduk bersama mencari solusi terbaik bagi korban pelecehan oknum guru itu," tegas Nodi.
Sementara itu, masih kata Nodi, untuk menyimpulkan pihak sekolah akan mengambil kebijakan akan mengeluarkan atau tidak tentunya perlu dilakukan musyarawarah terlebih dahulu. Sebab, pihaknya memastikan tidak ada kewenangan untuk mengeluarkan sang siswi jika bukan permintaan sendiri dari yang bersangkutan.
"Belum bisa kita mengambil kesimpulan akan dikeluarkan atau tidak. Tentu kita perlu musyawarah dan duduk bersama pihak sekolah dan orang tua. Jika sudah dilakukan musyawarah tentu akan mendapatkan solusi terbaik," tukasnya. (roh)