Mereka mengapresiasi, komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan lingkungan investasi yang ramah dan berusaha untuk lebih memahami potensi, serta persyaratan yang dibutuhkan untuk berinvestasi dalam budidaya ikan sidat di BS.
BACA JUGA:2 'Raksasa' Perusahaan Komputer Kolaborasi, Tujuannya Layak Ditiru
BACA JUGA:Harga Rp 14 Juta, Pabrikan Teyin A8 Akan Jadi Pesaing Honda Beat
Pertemuan tersebut juga mencakup diskusi tentang teknologi terbaru dalam budidaya ikan sidat, praktik terbaik dalam manajemen perikanan, dan potensi pasar baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Toshihiro Nakamura mengakatakan bahwa akan menjadikan BS sebagai salah satu penyuplai sidat untuk kebutuhan pasar lokal dan Internasional terutama Jepang.
Mengingat, sidat sendiri adalah salah satu makanan favorit di Jepang.
Oleh karena itu, peluang besar jika rencana tersebut akan benar-benar direalisasikan.
BACA JUGA:Keindahan Masjid Jumeirah Dubai, Simak Keunikannya
BACA JUGA:Bersama Bank Bengkulu, Begini Cara Gubernur Rohidin Makmurkan Masjid
"Besarnya kebutuhan akan sidat setiap harinya membuat Bengkulu Selatan sangat berpeluang untuk memenuhi kebutuhan tersebut melalui pengembangan dan pembudidayaan sidat," ungkapnya.
Pertemuan antara Bupati Gusnan Mulyadi dengan calon investor dari Jepang tersebut diharapkan dapat menjadi awal yang baik dalam membangun kerja sama.
Kerja sama yang dilakukan diharapkan dapat saling menguntungkan antara BS dan pihak investor dalam pengembangan dan budidaya ikan sidat.