Berawal dari Gresik, penyebaran Islam mulai bergerak ke arah barat menembus Lamongan, Tuban, hingga akhirnya masuk ke Jawa Tengah.
Wilayah Jawa Tengah menjadi pusat berkembangnya kebudayaan Islam menjelang akhir abad ke-15, ketika Kerajaan Demak berdiri.
BACA JUGA:Jalan Tol Palembang - Betung Akan Dibuka, Begini Penjelasan Pj Bupati Banyuasin
BACA JUGA:17 Jam Terombang - ambing di Laut Lepas, 2 Nelayan Pasar Lama Selamat, Ini Kisahnya
2. Periode Wali Songo
Wali Sanga adalah sebutan untuk sembilan tokoh penyebar Islam di Pulau Jawa yang sangat berpengaruh dan dihormati oleh masyarakat.
Mereka tidak hidup pada saat yang persis bersamaan, tetapi mereka memiliki keterkaitan darah atau hubungan guru-murid.
Mereka juga memiliki karakteristik dan metode dakwah yang berbeda-beda, sesuai dengan latar belakang dan kondisi daerah mereka.
Kesembilan wali yang memiliki peran besar dalam penyebaran Islam di Jawa Tengah yakni, Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Muria, Sunan Gunung Jati dan Sunan Giri.
BACA JUGA: 7 Hari Sebelum Lebaran Perusahaan Wajib Bayar THR Pekerja, Ini Regulasi dan Cara Hitungnya
BACA JUGA:Oknum Polisi Nekat Menusuk Dua Debt Collector, Begini Kronologisnya
3. Periode Akhir
Setelah masa Wali Sanga berakhir, perkembangan Islam di Jawa Tengah terus berlanjut dengan munculnya kerajaan-kerajaan Islam lainnya, seperti Pajang, Mataram, Surakarta, Yogyakarta, Mangkunegaran, hingga Pakualaman.
Kerajaan-kerajaan ini tidak hanya mempertahankan ajaran Islam, tetapi juga mengembangkan kebudayaan Jawa yang kaya dan indah.
Itulah ulasan singkat tentang sejarah masuknya Islam di Provinsi Jawa Tengah.