BENGKULU SELATAN (BS) - Sejak Kabupaten BS ditetapkan sebagai penerima sertifikat Eliminasi Malaria tingkat kabupaten/kota dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tahun 2023 lalu.
Hingga saat ini, Kabupaten BS dinyatakan bebas kasus malaria. Terbukti, sampai sekarang ini nol kasus atau zero kasus malaria dari laporan Dinkes Kabupaten BS.
Menariknya, dulu BS yang dikenal Bumi Sekundang Setungguan inj merupakan daerah yang rawan malaria. Bahkan, setiap tahun selalu ada warga yang menderita malaria.
Bahkan, beberapa tahun silam BS pernah disebut sebagai daerah endemik penyakit malaria.
BACA JUGA:9 Paket Perbaiki Jalan Rusak di Bengkulu Selatan Segera Dimulai, Segini Dana Digelontorkan
BACA JUGA:Ada Jenazah di Bengkulu Selatan Diangkut Gunakan Rakit Bambu, Apa Tanggapan PUPR?
Sehingga, jika memang saat ini malaria tidak ada lagi di BS, berarti perjuangan yang dilakukan benar - benar hebat. Karena dapat merubah status dari endemik hingga zero kasus.
Atau justru mungkinkah, kasus masih ada namun sengaja tidak dicatat, agar tujuan zero kasus bisa tercapai?
Menanggapi hal tersebut, Kadis Kesehatan BS Didi Ruslan, S.KM, M.Si melalui Kabid P2P Isman Jayadi, MM membenarkan, jika memang dulu kasus malaria selalu ada di BS.
"Ya, dulu kasus malaria selalu ada, seiringan kasus penyakit demam berdarah. Namun, sejak mendapatkan penghargaan bebas malaria, kasus tersebut sudah tidak ada lagi sampai sekarang," ungkapannya.
BACA JUGA:Menerapkan Kurikulum Merdeka, Kenalkan Pembelajaran Berdeferensiasi, Ini Tujunnya
BACA JUGA:SMPN 16 Kaur Akan Rapatkan Kenaikan Kelas dan Kelulusan, Simak Kriterianya
Dikatakan Isman, meskipun saat ini kasus malaria sudah tidak ada lagi. Namun, warga tetap diimbau menjaga kesehatan agar terbebas dari malaria, terutama menghindari serangan gigitan nyamuk.
"Kita tetap diimbau waspada dan menjaga kesehatan dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat," pungkasnya.