RADAR KAUR - Islam di Papua adalah agama minoritas yang dipeluk oleh 14.57% dari total 4.310.000 penduduk Papua.
Menurut data Kementerian Dalam Negeri Indonesia di tahun 2021. Umat Islam tersebut adalah dari non suku asli Papua sebanyak 439.337 jiwa atau sekitar 15,51 persen.
Sedangkan sisanya adalah dari suku asli Papua dengan jumlah 10.759 jiwa atau sekitar 0,38 persen.
Melansir laman an-nur.ac.id, Rabu 20 Maret 2024. Terdapat tujuh teori tentang masuknya agama Islam di daerah Papua yang kini terbagi atas dua provinsi. Teori tersebut yakni:
BACA JUGA:9 Wisata Religi di Dunia, Apakah Ada di Indonesia?
BACA JUGA:CAIR BULAN INI! Berikut Bansos yang akan Disalurkan Bulan Ramadan Ini
1. Teori Papua
Teori ini merupakan pandangan adat dan legenda yang melekat di sebagaian rakyat asli Papua, khususnya yang berdiam di wilayah Fakfak, Kaimana, Manokwari dan Raja Ampat (Sorong).
Teori ini memandang Islam bukanlah berasal dari luar Papua dan bukan di bawa dan disebarkan oleh Kerajaan Ternate dan Tidore atau pedagang Muslim dan da’i dari Arab, Sumatra, Jawa, maupun Sulawesi.
Namun Islam berasal dari Papua itu sendiri sejak pulau Papua diciptakan oleh Allah SWT.
Mereka juga mengatakan bahwa agama Islam telah terdapat di Papua bersamaan dengan adanya pulau Papua sendiri, dan mereka meyakini kisah bahwa dahulu tempat turunnya Nabi Adam dan Hawa berada di daratan Papua.
BACA JUGA:Honda Breeze Lebih Elegan dan Canggih Dibandingkan Versi Sebelumnya, Cek Harganya
BACA JUGA:6 TAKJIL KEKINIAN! Dijamik Enak dan Laris Manis, Simak Resep Praktisnya
2. Teori Aceh
Studi sejarah masukanya Islam di Fakfak yang dibentuk oleh pemerintah kabupaten Fakfak pada tahun 2006, menyimpulkan bahwa Islam datang pada tanggal 8 Agustus 1360 M, yang ditandai dengan hadirnya mubaligh Abdul Ghafar asal Aceh di Fatagar Lama, kampong Rumbati Fakfak.