BENGKULU SELATAN (BS) - Sudah lebih 3 pekan sejak dinyatakan hilang pada, Rabu 21 Februari 2024 lalu. Hingga saat ini, keberadaan 3 orang lagi korban hanyut di Sungai Kedurang masih misteri, Kamis 7 Maret 2024.
Yang mana, dari total keseluruhan korban banjir bandang tersebut, sejauh ini baru 1 orang yang berhasil ditemukan. Sementara, 3 orang lagi masih belum diketahui keberadaannya.
Kendati demikian, meskipun proses pencarian yang dilakukan oleh Tim Gabungan TNI-POLRI, Basarnas Provinsi Bengkulu, Basarnas BS, Tagana dan BPBD telah dihentikan.
Namun, pencarian terhadap ketiga korban hanyut yang belum ditemukan tersebut masih terus dilakukan oleh pihak keluarga korban dan masyarakat setempat.
BACA JUGA:Ditanya Maju di Pilkada 2024, Jawaban Bupati Gusnan Mengejutkan
Kapolres BS AKBP Florentus Situngkir, S.IK disampaikan Kapolsek Kedurang Iptu Erik Fahreza, SH saat dikonfirmasi Radar Kaur (RKa), Kamis 7 Maret 2024 membenarkan hal itu.
Erik menyebutkan, berdasarkan informasi yang pihaknya terima, sampai saat ini pihak keluarga dibantu masyarakat tetap melakukan pencarian terhadap 3 orang lagi korban hanyut.
"Masih, sampai hari ini (Kamis, red) pencarian terus dilakukan. Tetapi yang mencari hanya pihak keluarga dan masyarakat," kata Kapolsek.
Lebih lanjut Erik, berdasarkan informasi yang diterima dari update terbaru, sejauh ini pencarian masih belum membuahkan hasil. Sebab, ketiga korban yang masih hilang tak kunjung ditemukan.
BACA JUGA:Diperiksa Kasus Pelecehan 2 Staf, Rektor Universitas Non-aktif Akan Beri Perlawanan
BACA JUGA:PENGUMUMAN! Inilah Syarat yang Harus Dipenuhi oleh Honorer dalam Pengangkatan PPPK 2024
"Belum. Sampai kini belum ditemukan k-3 korban. Itu informasi terkahir kita terima dari pihak keluarga," jelas Erik.
Hal senada disampaikan Kepala BPBD BS Hen Yepi, S.PS jika pencarian masih dilakukan pihak keluarga secara mandiri. Sedangkan dari Tim Gabungan sudah di berhentikan.
"Pencarian masih dilakukan pihak keluarga secara mandiri. Sedangkan dari Tim Gabungan sudah di berhentikan. Tapi kami tetap memantau informasi lapangan," demikian Hen Yepi.