Terakhir, masyarakat jangan pergi ke kebun yang terdampak konflik harimau (wilayah TNBBS) selama proses penangkapan, yakni sejak 22 Februari sampai dengan 7 Maret 2024.
Sekedar mengingatkan, harimau sudah memangsa warga merupakan petani Sahri (28) warga Lampung Barat Kecamatan Bandar Negri Suoh.
Ia dimangsa di wilayah Lampung Barat, tepatya di Pekon Bumi Hantatai, Kecamatan Bandar Negri Suoh saat berada di kebun, Rabu 21 Februari 2024.
Akibat serangan binatang buas tersebut, korban mengalami bagian pinggul dan kaki kanan sampai kelamin hilang.
Bahkan, korban juga mengalami luka robek dan sayat pada tubuh korban, organ bagian dalam tidak ada.
Sementara, tempurung kepala bagian belakang bolong memanjang sekitar tujuh sentimeter. Lalu luka bolong dan sobek pada dagu kiri.
Bagian lain terdapat luka cakar lengan dan di punggung korban. Korban tewas secara mengenaskan saat ditemukan oleh tim pencairan.
Kronologis kejadian, Kopral Satu M Yusuf bertugas di Koramil 0422/07 Batu Brak mendapat laporan dari warga Pekon Bumi. Bahwa korban sudah sehari menghilang misterius.
Sahri sebelumnya pamit ke keluarganya karena mau ke kebun belum kunjung kembali bahkan sudah dua hari. Kelrag korban sempat melakukan pencarian secara mandiri ke kebun tempat keberadaan Sahri.
Saat keluarga mendatangi kebuntempat korban ditemukan tangki semprot miliknya. Lalu pihak keluarga dan warga melaporkan pada prajurit TNI Angkatan Darat.
Menerima laporan tersebut TNI langsung melakukan pencarian. Akhirnya Koptu M Yusuf bersama warga dan resor kehutanan dan Satgas Sahabat Satwa Lembah Suoh turun ke hutan untuk melakukan pencarian.
Pada saat pencarian lalu korban ditemukan sudah tak bernyawa. Bahkan, jasadnya ditemukan 300 meter dari kebun dengan kondisi sangat mengenaskan.
“Kondisi korban sangat mengenaskan, bagian tubuh korban dimakan harimau,” kata Koptu M Yusuf.
Dikatakan, peristiwa tragis tersebut sempat mengguncang Bumi Sriwijaya. Lantaran raja rimab sumatera telah menebar terror yang sangat mengerikan. Dengan memangsa manusia yang profesinya adalah petani.
“Dari data yang disimpulkan bahwa korban dimangsa harimau penghuni Bukit Barisan,” ungkapnya.
Persistiwa ini berdasarkan siaran resmi yang diterima VIVA Militer dari Komando Distrik Militer (Kodim) 0422/Lampung Barat, Rabu 22 Februari 2024.