BENGKULU SELATAN (BS) - Seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten BS wajib mengetahui, bahwasanya akhir-akhir kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) kian mengkhawatirkan.
Bahkan, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) BS, setiap tahunnya kasus masyarakat terkena GHPR mencapai ratusan orang.
Setiap bulannya, tercatat ada balasan masyarakat yang ada di Kabupaten BS yang terkena gigitan hewan pembawa virus rabies tersebut.
Kadis Kesehatan BS Didi Ruslan, S.KM, M.Si mengungkapkan, rata-rata di setiap bulannya ada belasan kasus GHPR. Hal tersebut harus menjadi perhatian serius masyarakat.
BACA JUGA:SMPN 33 Kaur Terima Sosialisasi Kesehatan dari SMAN 10 Pentagon
BACA JUGA:Tunjangan Sertifikasi Guru Naik, Catat Kapan Pencairan dan Syaratnya
Bukan hanya itu, lanjut Kadis, kondisi tersebut harus juga menjadi perhatian serius pemerintah. Terutama ketersediaan Vaksin Anti Rabies (VAR) jangan sampai kosong.
"Untuk kasus gigitan HPR kepada manusia memang masih tinggi di Bengkulu Selatan ini akhir-akhir ini," kata Kadis.
Namun, Didi menyebutkan, meskipun begitu tidak ada satu pun masyarakat yang dinyatakan positif rabies pada kasus GHPR tersebut.
Karena, setiap ada masyarakat yang digigit hewan pembawa virus, maka akan langsung ditangani oleh tim medis untuk diberikan vaksin anti rabies.
BACA JUGA:Desa Sudah Siap Berkas DD, Segera Sampaikan ke Kecamatan, Kata Camat Begini Manfaatnya
Selin itu, Didi mengimbau agar masyarakat yang punya hewan peliharaan seperti kucing, anjing dan monyet.
Supaya diberi vaksin dengan meminta bantuan Dinas Pertanian atau petugas peternakan yang ada di wilayah masing-masing.
Pemkab BS sangat serius dalam menangani kasus gigitan HPR kepada manusia. Sebab, BS telah menyiapkan ratusan VAR untuk penanganan GHPR.