Menurut Muklis, pendekatan edukatif tersebut mutlak dilakukan agar masyarakat tidak hanya patuh karena takut ditilang, tetapi benar-benar memahami manfaat keselamatan bagi diri sendiri dan keluarga.
“Kami berharap para pengendara tidak sekadar menghindari sanksi, tetapi betul-betul sadar bahwa memakai helm adalah bentuk perlindungan diri. Ini bukan untuk polisi, melainkan untuk keselamatan pribadi,” tuturnya.
Upaya pengawasan di lapangan turut diperkuat melalui pemetaan kawasan rawan kecelakaan. Petugas ditempatkan di titik-titik yang sering menjadi lokasi pelanggaran untuk meminimalkan potensi kecelakaan dan memastikan arus lalu lintas tetap terkendali.
Patroli rutin dilakukan guna menciptakan rasa aman sekaligus mengingatkan masyarakat agar lebih disiplin dalam berkendara.
Melalui gabungan antara operasi penindakan, edukasi publik, dan pengawasan intensif, Polres Bengkulu Selatan menargetkan angka kecelakaan lalu lintas bisa ditekan secara signifikan. Harapannya, budaya keselamatan terutama penggunaan helm, dapat tumbuh kuat dan menjadi kebiasaan yang tidak lagi perlu diingatkan setiap saat.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat, risiko fatalitas kecelakaan di wilayah Bengkulu Selatan dapat diminimalkan.*