NASAL - Sebagai pembentukan karakter peserta didik, SMPN 20 Kaur memiliki pembelajaran prakarya dengan melakukan kegiatan menjahit hingga membatik. Sehingga saat ini sudah banyak bahan batik yang dihasilkan oleh siswa.
Kepala SMPN 20 Kaur, Eli Winarti, S.Pd mengakui, dalam pembelajaran prakarya pihaknya mengadakan kerajinan tangan dengan menjahit lalu membatik. Dengan mesin jahit, merupakan fasilitas yang disediakan oleh guru yang bersangkutan.
BACA JUGA:ASTAGHFIRULLAH! Ini Trik Ayah Bejat Selalu Mulus Menggarap Anak Kandungnya
"Benar, sekolah kami mempunyai kerajinan tangan dengan membatik dan menjahit. Mesin sendiri kami masih menggunakan mesin guru karena sekolah kami belum mempunyai mesin sendiri," ungkapnya.
Ia menambahkan, pembuatan batik hingga menjahit ini sudah sejak lama diterapkan oleh sekolahnya. Dengan target, ke depannya sekolahnya akan mengadakan pameran.
BACA JUGA:40 Usul Kades Saat Musrenbangcam, Adakah yang Akan Terwujud?
BACA JUGA:10 PTKIN Terbaik Indonesia, UIN Sunan Gunung Djati Terbaik, Kampus Anda Nomor Berapa?
Karena dengan kegiatan ini ia berharap, pembelajaran dan pelatihan dasar ini siswa bisa mengembangkan dan berkreasi. Sehingga ke depannya menjadi salah satu wujud mengapresiasi jiwa seni.
BACA JUGA:Caleg Bayar Rp 500.000, Caleg Incumbent : Itu Hak Mereka
Dalam membatik ini, banyak ide untuk siswa berkreasi. Dengan harapan, setiap siswa memiliki jiwa seni yang luar biasa. Sehingga setelah mereka lulus dari sekolah ini, bakat yang mereka miliki akan tersalurkan dengan baik.
"Kerajinan ini akan selalu kami kembangkan, dengan target ke depannya hasil membatik ini akan kami buat pameran," katanya.