BENGKULU SELATAN (BS) - Masyarakat, umumnya di Kabupaten BS pastinya sudah tidak asing lagi dengan wisata andalan di BS yakni, Pantai Pasar Bawah di Kelurahan Pasar Bawah Kecamatan Pasar Manna.
Hanya saja, meskipun wisata tersebut merupakan satu-satunya wisata terbesar yang ada di BS. Namun, sampai saat ini wajah Pasar Bawah tidak ada perubahan. Malah, semakin hari malah kian terpuruk.
Bahkan, objek wisata Pasar Bawah belum mampu menarik perhatian wisatawan skala besar. Sebab, hingga saat ini kondisi Pasar Bawah belum banyak berubah dan masih menyisahkan bangunan yang rusak.
Nampak dari kasat mata, mulai dari bangunan, tempat bermain, hingga pondok-pondok penjual makanan yang ada di Pasar Bawah tidak ada yang berubah.
Menanggapi hal itu, Kadis Pariwisata BS Rendra Febrianto, SS, M.Si menyebutkan, permasalahan Pantai Pasar Bawah yang paling utama adalah lokasinya belum sepenuhnya menjadi objek wisata.
BACA JUGA:GAWAT! Usai Dilipat Surat Suara Tiba-Tiba Hilang Ratusan Lembar, di Bengkulu Selatan
BACA JUGA:Pindah Tugas, Hari Ini Kepala SMPN 21 Kaur Lasanakan Sertijab
Menurutnya, Pasar Bawah masih dihuni oleh penduduk nelayan yang ada di Kabupaten BS. Banyak bangunan permanen yang berdiri di sekitar Pantai.
Padahal, selama inj Pemkab BS telah menyediakan lokasi khusus bagi para nelayan seperti di perumahan nelayan di Ketaping dan perumahan nelayan di Desa Tanggo Raso.
Hanya saja, tampaknya saat ini nelayan masih bersihkukuh untuk tetap tinggal di kompleks yang ada di Pantai Pasar Bawah. Sehingga, beberapa sudut di pantai itu sangat tidak tertata layaknya wisata pada umumnya.
"Kalau anggaran tentu tidak sedikit untuk merubah dan menata Pasar Bawah. Seperti bangunan rusak masih banyak dan itu bukan milik Dinas Pariwisata. Sebenarnya, masterplan pembangunan Pasar Bawah sudah ada," sebut Rendra.
Kadis mengakui, salah satu sulitnya mengembangkan Pasar Bawah karena minimnya investor yang masuk ke Kabupaten BS. Sebab, jika harus menganggarkan dana daerah, tentu tidak akan mampu.
Minimnya investor untuk membangun Pasar Bawah karena, wisata tersebut sampai kini memang bukan tujuan utama wisatawan. Oleh karena itu, beberapa investor yang telah melirik Pasar Bawah tidak jadi.
Selain itu, Pemkab BS harus berani berkerjasama dengan pihak ketiga. Hanya saja, kerjasama dengan pihak ketiga tentunya tidak membutuhkan waktu yang singkat. Bahkan, bisa berpuluh-puluh tahun agar investor mampu mengelola objek wisata tersebut.
"Intinya masih minim investor, belum ada yang berani," akunya.