"Dengan meningkatnya produksi jagung ini, perekonomian masyarakat Bengkulu Selatan akan semakin berkembang. Jagung menjadi salah satu komoditas unggulan yang dapat mendorong kesejahteraan petani dan pelaku ekonomi lokal," jelasnya.
Rita juga mengatakan, Dinas Pertanian BS terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi jagung. Bahkan, melalui berbagai program bantuan dan pelatihan kepada para petani.
"Kami berkomitmen untuk memberikan pendampingan kepada para petani agar dapat memaksimalkan hasil pertanian mereka. Kami juga mendorong untuk memanfaatkan teknologi pertanian yang lebih modern agar hasilnya lebih optimal," bebernya.
Selain itu, Dinas Pertanian juga berencana untuk memperluas area tanam jagung di beberapa kecamatan lain yang potensial.
Dengan demikian, diharapkan jumlah produksi jagung di Kabupaten BS akan terus meningkat di tahun-tahun yang akan datang.
"Pemerintah daerah juga sedang berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mempermudah akses pasar bagi hasil pertanian ini, baik untuk kebutuhan dalam daerah maupun luar daerah," tuturnya.
Rita menambahkan bahwa untuk menjaga kualitas hasil panen, pihaknya juga bekerja sama dengan pihak swasta dan lembaga terkait dalam mengembangkan sistem pemasaran yang lebih baik.
"Kami ingin agar petani jagung di Bengkulu Selatan mendapatkan harga yang layak dan memiliki akses yang lebih mudah untuk memasarkan hasil pertanian mereka," pungkasnya.
Sementara itu, dari pantauan wartawan RKa, per hari ini Kamis 30 Januari 2025 harga jagung kering di Kabupaten BS hanya diangka Rp 4.600-4.800 per kilogram. *