Komponen ini terbuat dari bahan karet yang lunak, sehingga seiring pemakaian, karet tersebut dapat mengalami kerusakan atau pecah.
Ketika engine mounting rusak, getaran mesin akan langsung disalurkan ke bodi mobil, yang menyebabkan getaran terasa lebih kuat, terutama saat RPM rendah.
Untuk mengatasi masalah ini, penggantian engine mounting yang sudah rusak sangat diperlukan. Komponen ini sebaiknya diperiksa secara berkala untuk memastikan kinerjanya optimal dalam meredam getaran mesin.
3. Kampas Kopling Aus
Kampas kopling yang sudah aus bisa menyebabkan getaran pada mobil saat RPM rendah, terutama saat pedal kopling dilepas pada gigi 1 atau 2.
Hal ini terjadi karena gesekan antara kampas kopling yang aus dengan flywheel atau bagian lainnya tidak terjadi secara sempurna.
Pada kondisi yang normal, getaran saat kopling dilepas akan terasa halus, tetapi jika kopling sudah aus, getarannya menjadi lebih terasa.
Jika Anda sudah menggunakan mobil lebih dari 30.000 km tanpa mengganti kampas kopling, ada kemungkinan besar komponen tersebut sudah aus.
Oleh karena itu, pengecekan berkala dan penggantian kampas kopling sesuai jadwal sangat dianjurkan untuk menghindari getaran yang tidak diinginkan.
4. Propeller Shaft Tidak Balance
Pada mobil Rear-Wheel Drive (RWD), terdapat komponen yang disebut propeller shaft yang berfungsi untuk menghubungkan putaran mesin dengan roda penggerak.
BACA JUGA:Pesaing Serius Suzuki APV 2024, Ternyata Ini 3 Keunggulan Toyota Sienta 2024! Tertarik Meminangnya?
Propeller shaft ini terletak di bawah mobil, menghubungkan transmisi ke gardan belakang. Jika komponen ini tidak balance, mobil akan bergetar, terutama saat RPM rendah.
Untuk mengetahui apakah propeller shaft masih dalam kondisi baik atau tidak, perlu dilakukan pemeriksaan dengan alat khusus, seperti dial gauge, yang dapat mendeteksi apakah komponen tersebut sudah tidak balance.
Jika ditemukan masalah, propeller shaft perlu diganti atau diservis agar mobil kembali berjalan dengan lancar tanpa getaran yang mengganggu.