Beragam Virus Serang Ternak di Bengkulu Selatan, Distan : Respon Pemerintah Pusat Masih Kurang

Kamis 14 Nov 2024 - 05:21 WIB
Reporter : Rohidi Efendi
Editor : Dedi Julizar

BENGKULU SELATAN (BS) - Sejak beberapa tahun terakhir, beragam jenis virus yang menyerang hewan ternak yang ada di Kabupaten BS.

Dampak dari serangan virus tersebut tidak main-main. Ada banyak ternak masyarakat pemilik ternak yang rugi ratusan juta akibat ternaknya mati mendadak.

Seperti kasus yang terpara beberapa waktu terakhir yaitu serangan virus Septicaemia Epizootica (SE) atau akrab disebut penyakit ngorok.

Kendati demikian, Pemkab BS melalui Dinas Pertanian (Distan) menyebut jatah vaksin hewan ternak untuk daerah sangat minim setiap tahun.

Bahkan, Distan BS justru terkesan menyalahkan pemerintah pusat yang dinilai respon terhadap penyakit ternak masih kurang.

BACA JUGA:JELANG IDUL FITRI, Antisipasi Gas Melon Langka, DPRD BS Ingatkan Sub Agen Soal Aturan

Padahal, penyakit hewan ternak saat ini sangat beragam yang disebabkan oleh virus. Sementara, salah satu langkah terbaik pencegahan dengan cara vaksin.

Kadis Pertanian BS Sakimin, S.Pt melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Ikat Aliman Maulana mengaku, BS salah satu daerah yang minim vaksin ternak.

Mengingat, pihaknya telah banyak menangani kasus penyakit hewan ternak yang disebabkan oleh virus. Dari kasus jembrana, rabies, SE, PMK dan lainnya.

"Vaksinasi selama ini kurang respon (pemerintah pusat, red). Penyakit sudah banyak, vaksin baru sampai (ke daerah, red)," kata Kabid.

BACA JUGA:Setelah Dilantik, DPRD BS Dapat Fasilitas Mobil Fortuner dan Rumdin, Ini Jadwal Pelantikannya

Ikat menambahkan, pihaknya sedang menangani kasus penyakit SE atau ngorok pada ternak sapi dan kerbau yang mewabah di BS.

Bahkan, jumlah kematian sapi dan kerbau akibat penyakit tersebut mencapai 200 ekor lebih. Belum lagi yang harus disembelih paksa karena sakit.

Ini semakin mengkhawatirkan masyarakat peternak. Salah satu penyebab banyaknya korban akibat lambannya respon pemerintah pencegah melalui vaksin. 

Untuk saat ini, diakui Ikat pihaknya baru memberikan suntik vaksin sebanyak 1.500 dosis. Sementara, jumlah hewan ternak di BS lebih 5 ribu ekor.

Kategori :