BACA JUGA:Virus Ngorok Dimanfaatkan Oknum, Ternak Sengaja Diracun Agar Dijual Murah, Sekda : Kandangkan Ternak
BACA JUGA:NGERI! Bangkai Kerbau Mati Akibat Virus Ngorok Dijual Oknum di Bengkulu Selatan
Lebih jauh Syarkawi menerangkan, bahwa asal dari penyebaran dari wabah Ngorok ini dimulai dari 2 daerah yakni, Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Kaur.
Dalam upaya mengantisipasi penyebaran wabah Ngorok ini agar tidak menyebar lebih luas.
Dia menyebut, Disnakeswan Provinsi Bengkulu telah melakukan berbagai upaya.
Mulai dari penyediaan obat-obatan ke daerah yang terdampak secara teratur, hingga merealisasikan vaksinasi.
"Jika obat-obatan yang ada di kita habis untuk stok awal, kami minta lagi ke pemerintah pusat untuk disupport baik obat-obatan maupun vaksin. Kami mendapatkan support vaksin dari pusat secara gratis sebanyak 3.000 dosis, ini sudah disalurkan semua ke kabupaten," sampai Syarkawi.
"Alhamdulillah. Sejauh ini sudah lumayan yang kita terima baik itu dalam bentuk antibiotik maupun vitamin-vitamin," imbuh Syarkawi.
Lebih lanjut, melihat kondisi ternak yang terdampak di daerah, Syarkawi menyebut, jika pihaknya masih sangat kekurangan vaksin ngorok.
Tapi dalam hal ini pihaknya sudah berusaha secara maksimal dengan keterbatasan yang ada.
Dia menilai, kedepannya perlu adanya penganggaran untuk pengadaan vaksin, namun sangat disayangkan juga adanya keterbatasan anggaran di daerah.
"Kami juga telah melakukan pembahasan secara sepintas dengan Komisi II DPRD. Tapi memang kendalanya, baik di APBD provinsi maupun kabupaten/kota untuk kesediaan anggaran untuk penyediaan vaksin itu memang susah kita dapatkan," pungkasnya. ***