BINTUHAN – Tiga hari terakhir, hujan dengan intensitas tinggi disertai dengan angin terus mengguyur Kabupaten Kaur.
Cuaca yang kurang bersahabat ini dikhawatirkan menimbulkan dampak buruk, karenanya warga Kaur di 192 desa dan 15 kecamatan dimiunta waspada bencana alam.
Terutama bagi warga yang tinggal di wilayah pesisir pantai, pinggir sungai, dan juga di perbukitan.
Karena dengan cuaca hujan dan angin kencang bisa saja terjadi berbagai bencana.
BACA JUGA:BPBD Kaur Edukasi Warga Tentang Siaga dan Sigap Hadapi Bencana
BACA JUGA:Kaur Nihil Bantuan Alat Penanggulangan Bencana Alam, Berikut Ini Penyebabnya
Kabupaten Kaur merupakan salah satu wilayah yang sangat rawan terjadi bencana banjir dan tanah longsor.
Kaur mempunyai sungai besar yang cukup banyak, sehingga ketika musim hujan sungai tersebut rentan sekali meluap dan terjadi banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kaur Muljunias, ST melalui Kabid Tanggap Darurat Yanto S.Sos, Minggu 13 Oktober 2024 mengatakan, di Kabupaten Kaur ada beberapa kecamatan yang rawan banjir dan tanah longsor.
Diantaranya Kecamatan Tanjung Kemuning, Padang Guci Hulu, Kecamatan Maje, Nasal, Kaur Selatan, Tetap dan Kecamatan Luas.
Daerah ini sering terjadi banjir dan masyarakat harus waspada.
Jika berkaca dengan tahun-tahun sebelumnya kerap terjadi bencana longsor mulai dari Kecamatan Tetap, Kecamatan Luas, Kecamatan Muara Sahung, Semidang Gumai, Kinal, Tanjung Kemuning, Kaur Utara, Nasal, dan Kecamatan Kaur Tengah.
BACA JUGA:Pemerintah Bakal Berikan Bantuan Terhadap Masyarakat di 2 Kecamatan Terdampak Bencana
Lanjutnya, sedangkan wilayah yang rawan terjadi longsor karena kontur tanah menjadi lembut dan rawan longsor Kecamatan Muara Sahung, Nasal, dan Kinal.