Menurutnya, kunjungan ke Desa Wisata Pulesari, tak hanya diisi oleh keseruan aktivitas ala liburan saja.
Tetapi ada juga nilai edukatif yang ditawarkan.
BACA JUGA:Desa Wisata Muntei, Gerbang Masuknya Wisatawan di Kepulauan Mentawai Sumbar
Hal itu, terlihat dari jenis-jenis wisata budayanya yang bertujuan untuk memperkenalkan nilai dan kearifan budaya lokal.
Contoh budaya lokal ini seperti tarian, kerajinan, hingga makanan khas daerah.
“Selain edukatif, desa wisata Pulesari juga menawarkan wisata sejarah.
Ini berupa kumpulan delapan goanya yang dapat ditelusuri dan dipelajari latar belakangnya.
Diantaranya ada Goa Dampar, Goa Canguk, Goa Grenjeng, Goa Wayang, Goa Gedhe, Goa Ular, Goa Bedhog, dan Goa Leri,” paparnya.
BACA JUGA:Mengenal Desa Wisata Cipta Karya, Wisatanya Flora dan Fauna di Kalbar
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, potensi alam dan budaya adalah dua potensi unggulan yang dimiliki oleh Desa Wisata Pulesari.
Kawasan desa Pulesari menawarkan cuaca yang sejuk ala desa-desa di kaki gunung, dengan pemandangan alam dan udara yang bersih nan asri.
Desa Pulesari juga merupakan wilayah penghasil buah salak yang menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Sleman.
Tak heran, budidaya salak yang dilakukan oleh masyarakat ini lantas menjadi potensi unggulan desa Pulesari.
BACA JUGA:Berada di Kaki Merapi, Intip Pesona Desa Wisata Plosokuning
“Di sini, para pengunjung bisa memetik buah salak sendiri langsung dari kebunnya.
Selain itu, ada juga aneka olahan makanan yang terbuat dari bahan dasar salak.