KORANRADARKAUR.ID - Desa Way Kalam, salah satu desa wisata Provinsi Lampung yang kini sedang berkembang.
Letak desa wisata Provinsi Lampung ini tepatnya berada di Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan.
Dengan menawarkan konsep alam dan budaya Desa wisata Provinsi Lampung ini sungguh menggoda.
Karenanya, bagi Kamu wajib mengunjungi dess wisata Provinsi Lampung ini. Berlokasi di kawasan lereng gunung Rajabasa di ketinggian 372 Mdpl.
Jarak tempuhnya adalah 17 Kilometer (Km) dari Kota Kalianda sebagai ibukota Kabupaten Lampung Selatan.
Melansir jadesta.kemenparekraf.go.id, Rabu 2 Oktober 2024. Desa wisata ini mengangkat tema wsata Alam dan Budaya.Desa Wisata Way Kalam menawarkan berbagai kegiatan wisata.
Wisatawan akan mendapatkan pengalaman berupa pembelajaran dan interaksi tentang alam, lingkungan hidup, pertanian, perkebunan, wirausaha, kehidupan sosial budaya, aneka seni tradisi.
BACA JUGA:DPRD Provinsi Bengkulu Miliki 8 Fraksi, Berikut Nama Fraksi dan Ketuanya
Hingga kearifan lokal yang masih mengakar kuat di masyarakat dengan suasana khas pedesaan di lereng Gunung Rajabasa.
Jika berbicara tentang perjalanan Desa Wisata Way Kalam. Ini diawali pada tahun 1999 sebagai salah satu desa yang memiliki potensi banyak wisata ada di lereng gunung Rajabasa
Namun belum dimanfaatkan oleh warga sekitar dengan baik. Lewat semangat gotong royong dalam merawat alam, lingkungan hidup dan kearifan lokal yang diajarkan dan dilakukan oleh tokoh masyarakat generasi sebelumnya
Telah membuahkan hasil dengan melimpahnya kekayaan alam, vegetasi, hasil bumi dan kehidupan sosial budaya masyarakat pedesaan yang tetap terjaga dengan baik hingga saat ini.
Adapun latar belakang dalam mengembangkan desa wisata ini. Karena masyarakat setempat menilai pendekatan dengan melalui desa wisata akan mampu memberikan efek yang luar biasa bagi masyarakat.
Krena dengan desa wisata akan dapat mengakomodasi semua komponen masyarakat untuk aktif bergerak sebagai pelaku utama (subyek) dan bukan hanya sebagai obyek.
BACA JUGA:Penataan Lanjutan DDTS Bengkulu Disetujui Kementerian PUPR, Telan Anggaran Rp 100 Miliar