KORANRADARKAUR.ID - Di Kabupaten Kepahiang ada Desa Wisata bernama Batu Ampar. Letak Desa wisata ini ada di Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.
Nama desa wisata ini sama dengan nama salah satu desa wisata di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS). Penasaran, penulis sendiri sampai bertanya-tanya apa ya perbedaan kedua desa wisata di Provinsi Bengkulu ini.
Mengetahui perbedaan kedua desa wisata ini cukup menarik. Apalagi keduanya merupakan di antara desa wisata terbaik di Provinsi Bengkulu.
Jika Desa Batu Ampar Kecamatan Kedurang Kabupaten BS memiliki destinasi wisata sungai, goa hingga taman bunga Raflesia Arnoldi.
Desa Wisata Batu Ampar di Kabupaten Kepahiang ini juga memiliki sejumlah destinasi unggulan. Mulai dari wisata alam hingga wisata edukasi.
BACA JUGA:Sangat Cocok untuk Weekend! Desa Wisata Arga Jaya di Ujung Bengkulu
Desa Batu Ampar secara administratif terletak di Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Memiliki luas wilayah 791,94 hektare persergi (He²).
291,45 He² diantaranya adalah kawasan APL yang didominasi perkebunan kopi, sedang 402 He² merupakan kawasan Taman Wisata Alam Bukit Kaba di lereng Bukit Hitam.
Dengan letak geografi pegunungan Desa Batu Ampar berada lebih dari 700 di bawah permukaan laut (DPL). Menjadikan Desa Batu Ampar memiliki banyak potensi yang dapat di kembangkan menjadi desa wisata.
Desa Batu Ampar memiliki penduduk 720 jiwa dengan 213 Kepala Keluarga dengan mata pencaharian utama sebagai petani kopi dan sayuran. Beberapa potensi wisata yang dimiliki seperti hutan, sungai, hutan bambu dan air terjun.
Adapula agro wisat perkebunan kopi, aren, lada dan sayuran. Kemudian untuk wisata budaya seperti Pencak Silat, Gitar Tunggal, Serta Tari-tarian.
Selanjutnya wisata kuliner desa yang dikembangkan berdasarkan potensi lokal Desa Batu Ampar.
Seperti peyek daun kopi, stick unji, stick rebung, cucur bandan, kopi bubuk, kue tat, bolu kopi, gula aren dan bolu gula aren.
Dengan beberapa potensi tersebut, maka Desa Batu Ampar menetapkan diri menjadi Desa Ekowisata dengan menjadikan semua potensi sebagai bagian menu wisata.