Soeharto Tidak Masuk Daftar Penculikan G30S/PKI, Begini Analisis Sejarahnya

Minggu 22 Sep 2024 - 16:20 WIB
Reporter : Rega Jusa
Editor : Dedi Julizar

KORANRADARKAUR.ID - Tahun 1965, Indonesia terperangkap dalam kekacauan politik yang melibatkan penculikan dan pembunuhan sejumlah jenderal Angkatan Darat oleh Gerakan 30 September (G30S), yang dituduh sebagai kelompok komunis.

Namun, sosok Soeharto, yang saat itu menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) tidak termasuk daftar penculikan G30S/PKI tersebut.

Ketidakhadiran namanya di dalam daftar ini menarik perhatian banyak kalangan, terutama para sejarawan dan peneliti.

 

Dikutip ari kompas.com, salah satu alasan utama mengapa Soeharto tidak diculik adalah posisinya yang strategis dalam militer.

BACA JUGA:Ada Alasan PKI Memilih Madiun Sebagai Lokasi Pemberontakan, Ini Penyebabnya

Pada saat itu, ia mengawasi pasukan yang siap merespons ancaman terhadap stabilitas negara.

Ketika G30S melancarkan aksinya pada malam 30 September 1965, Soeharto dengan cepat merespons situasi tersebut dengan memobilisasi pasukan dan melancarkan operasi untuk mengamankan Jakarta.

Langkah-langkah tersebut membuatnya menjadi figur kunci yang menghalau upaya G30S dalam menguasai kekuasaan.

BACA JUGA:Mengapa Soeharto Tidak Ikut Diculik dalam Peristiwa G30S/PKI? Benarkah Soeharto Sudah Tahu

Selain itu, hubungan Soeharto dengan para jenderal lainnya dan dukungannya dari kalangan militer juga memainkan peran penting. Ia dianggap sebagai pemimpin yang dapat diandalkan untuk menanggulangi ancaman PKI, yang saat itu semakin menguat.

Dalam catatan sejarah, Soeharto berperan aktif dalam menyusun strategi untuk menghadapi G30S dan mengorganisasi perlawanan militer yang berujung pada jatuhnya pemerintahan Sukarno dan pengambilalihan kekuasaan oleh Soeharto sendiri.

Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa strategi politik yang dijalankan Soeharto, termasuk penguasaan media dan propaganda, juga membantu membangun citranya sebagai pemimpin yang mampu mengatasi krisis.

BACA JUGA:Dampak Sosial Politik G30S/PKI bagi Bangsa Indonesia, Penguatan Peran Militer Hingga Lahirnya Orde Baru

Sejarawan mengatakan bahwa ketidakterlibatan Soeharto dalam daftar penculikan merupakan kombinasi dari keberuntungan, kemampuan militer, dan taktik politik yang cermat.

Kategori :