KORANRADARKAUR.ID – Beberapa organisasi keagamaan Indonesia memainkan peran signifikan dalam pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI) pasca-peristiwa Gerakan 30 September 1965.
Dikutip dari pintarpolitik.com kontribusi mereka tidak hanya terletak pada dukungan politik tetapi juga pada mobilisasi sosial yang mempengaruhi proses penumpasan PKI dan penegakan ideologi negara.
Salah satu organisasi keagamaan yang paling berpengaruh adalah Nahdlatul Ulama (NU).
Sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, NU memiliki pengaruh yang luas di kalangan umat Muslim.
Pada masa-masa kritis menjelang dan setelah G30S, NU memainkan peran aktif dalam mendukung pemerintah dan menentang PKI.
BACA JUGA:Momen Haru, Pertemuan Pasukan Elite dan PKI Pemberontak di Medan Perang
NU mengorganisir fatwa dan kampanye untuk mengedukasi masyarakat mengenai bahaya komunisme, serta mendorong tindakan untuk melawan penyebaran ideologi PKI.
Keterlibatan NU dalam penumpasan PKI menunjukkan komitmennya terhadap ideologi Pancasila dan kesetiaan kepada negara.
Selain NU, Muhammadiyah juga memberikan kontribusi besar dalam melawan PKI. Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar kedua di Indonesia, Muhammadiyah aktif dalam mendukung gerakan anti-komunis dan menyebarluaskan informasi mengenai bahaya komunisme kepada anggotanya dan masyarakat umum.
Muhammadiyah turut berperan dalam mobilisasi sosial yang membantu mengarahkan dukungan publik terhadap pemerintah dan menanggapi ancaman yang ditimbulkan oleh PKI.
BACA JUGA:Termasuk “Darah Muda”, Berikut Ini Lagu-Lagu yang Dikaitkan dengan PKI
BACA JUGA:Kebangkitan PKI: Antara Kecurigaan dan Ketakutan
Organisasi keagamaan lain seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga memiliki peran penting. MUI, yang berfungsi sebagai wadah ulama dan cendekiawan Muslim, mengeluarkan berbagai fatwa yang menegaskan bahwa PKI adalah ancaman bagi nilai-nilai agama dan ideologi negara.
Fatwa-fatwa ini memberikan legitimasi religius untuk tindakan-tindakan pemerintah terhadap PKI dan membantu membentuk sikap masyarakat terhadap partai tersebut.
Keterlibatan organisasi-organisasi keagamaan ini dalam pembubaran PKI mencerminkan bagaimana agama dapat berfungsi sebagai kekuatan sosial dan politik dalam konteks sejarah Indonesia.