NASAL – Musim kemarau berkepanjangan telah menyebabkan warga Desa Air Palawan Kecamatan Nasal krisis air bersih, Jumat 30 Agustus 2024.
Sumur yang dulunya mereka andalkan untuk kebutuhan sehari-hari sekarang mengering.
Sebagai solusi sementara, warga bergantung pada mata air yang terletak sekitar 300 meter dari rumah mereka. Air bersih itu dimanfaatkan untuk kebutuhan seperti mandi, mencuci dan air minum.
Sunarti (60) warga setempat mengatakan, musim kemarau telah mengakibatkan banyak sumur mengering dan warga kekurangan air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka terpaksa harus bergantung dengan mata air yang jaraknya sekitar 300 meter dari rumah.
BACA JUGA:Jabatan Resmi Diperpanjang 8 Tahun, DPMD Bengkulu Selatan Ingatkan Kades Soal Ini
BACA JUGA:5 Hari Kerja, Anggota DPRD Bengkulu Selatan Nikmati Gaji Pertama, Segini Gajinya
Meski mata air tersebut menjadi sumber utama saat ini. Namun perjalanan yang harus ditempuh melelahkan. Kondisi ini terutama dirasakan oleh orang tua.
"Sumur bor desa kami ada, tapi jaraknya dari rumah saya jauh, belum lagi aksesnya harus turun naik tebing. Makanya saya lebih memilih bergantung dengan mata air ini. Selain jaraknya lumayan dekat dari rumah saya, aksesnya tidak naik turun tebing. Kekurangannya sumber mata air ini tidak boleh digunakan untuk mencuci pakaian. Karena takut mencemari sumber mata air," ujarnya.
Terpisah, Kades Air Palawan Sukmah membenarkan, bahwa sebagian sumur mengering dan warga mulai kekurangan air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, warga memanfaatkan sumur bor yang dibangun bersumber Dana Desa (DD) untuk mencuci, mandi dan air minum.
BACA JUGA:Menang Telak, Olevia Jabat Ketua OSIS Di SMPN 9 Kaur
"Sudah 3 bulan lebih hujan tidak turun, kalaupun turun hanya gerimis. Jadi wajar kalau banyak sumur warga Kekeringan. Walaupun begitu, warga saya insyaallah tidak kesulitan mencari air bersih. Sebab lebih 2 titik kami bangun sumur bor dan beberapa titik mata air bersih telah kami buatkan tanggul penampungnya," ujarnya .
Lanjutnya, musim kemarau ini prediksi akan berlangsung lama. Untuk menjaga ketersediaan air, mereka akan melakukan penyuluhan tentang penghematan air bersih. Serta perawatan tanaman di tengah kondisi kemarau. Hal ini dilakukan demi menjaga keberlangsungan kehidupan di musim kemarau.
"Iya, kami juga rencana untuk sosialisasi mengenai penghematan air dan upaya perlindungan sumber daya air. Agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan," ungkap dia.