Ia bersama seperjuangannya pernah sering menjarah kompeni dan hasilnya dibagikan pada rakyat. Sehingga dirinya pernah dijebloskan ke penjara oleh kompeni.
Pada akhirnya ia wafat dan namanya diabadikan nama jalan Klender menuju Bekasi. Ilmu kanuragan pahlawan pejuang yang dimilikinya diwariskan pada keturunannya.
Kemudian ada Jawara Murtado. Beliau merupakan pejuang yang menguasai ilmu bela diri dan bahkan para preman yang sakti suruan Belanda bertekuk lutut.
Pahlawan pejuang ini meninggal ketika ulang tahun kemerdekaan ke-14 Tanah Abang Jakarta Pusat. Kini namanya tetap dikenang sebagai macan kemayoran dan nama klub sepak bola di Jakarta dengan nama Persija.
Begitulah cerita singkat para pahlawan pejuang kemerdekaan Jawara Betawi saat melawan para penjajah.*