Hasil Pantauan BMKG : 3 Titik di Bengkulu Berpotensi Tinggi Terjadi Karhutla, Masuk Kaur!

BMKG Bengkulu berhasil memantau 3 titik panas yang tinggi potensi terjadi Karhutla-Sumber Foto: koranradarkaur.id-

BENGKULU - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Bengkulu memantau adanya 3 titik panas di Bumi Rafflesia. Hal ini berarti ketiga titik itu berpotensi tinggi terjadinya peristiwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). 

Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Fatmawati Soekarno Bengkulu, Saif Akmal mengungkapkan, ketiga lokasi dengan potensi tinggi terjadinya karhutla itu. Terdapat di Kabupaten Lebong, Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Kaur. 

"Ada tiga lokasi yang terdeteksi memiliki titik panas. Ini berarti lokasi itu berpotensi tinggi terjadinya Karhutla. Untuk tingkat kepanasan di masing-masing wilayah itu sedang. Salah satu dari 3 titik itu adalah Kaur," ujar Saif Akmal,  Jumat 2 Agustus 2024.

Lanjutnya, meskipun kategori panas tingkat sedang. Itu tetap berpotensi menyebabkan terjadinya kebakaran lahan di wilayah setempat. Ini merupakan akibat dari curah hujan yang saat ini masih rendah.

Karenanya, dia mengimbau masyarakat setempat tetap waspada terhadap kondisi suhu panas yang terjadi di daerah setempat.

Selain itu, masyarakat diharapkan tidak membuka lahan dengan cara membakar karena api berpotensi membesar sehingga menimbulkan kebakaran hutan.

BACA JUGA:Menambah Pengetahuan Warga, Desa Tanjung Besar Melaksanakan Kegiatan Sosialiasi Hukum

BACA JUGA:Bupati Cup 7-14 Agustus, Lomba Gerak Jalan 16 Agustus, Pemda Kaur Matangkan Persiapan HUT RI Ke-79

"Sementara untuk tingkat suhu yang sedang terjadi di Bengkulu saat ini mencapai 30 derajat Celsius," ungkapnya. 

Sementara itu, Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu Dr.H Herwan Antomi, S.KM, M.Kes, M.Si mengimbau, seluruh masyarakat Bengkulu khususnya 3 Kabupaten yang sebelum disebutkan.

Agar tidak membakar sampah secara sembarangan dan menghindari penggunaan api di area terbuka. Ini guna menekan risiko kebakaran lahan meningkat saat rendahnya intensitas hujan. 

"Dalam beberapa minggu terakhir, fenomena musim kemarau yang melanda wilayah ini berpotensi meningkatkan kemungkinan terjadinya kebakaran lahan, yang dapat berdampak serius terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat," katanya.

Ia mengimbau, masyarakat meningkatkan kewaspadaan dampak musim kemarau. Selain itu, ia meminta warga melaporkan tanda-tanda terjadi kebakaran kepada pihak yang membintangi masalah kebakaran.

Seperti Pemadam Kebakaran, BPBD setempat juga TNI-Polri. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan