Harga Bawang Merah di Bengkulu 100 Ribu, Ternyata Ini Sebabnya

PASAR: Suasana pasar pagi di Kelurahan Pagar Dewa Kota Bengkulu, Minggu 28 April 2024.-IST/RKa Hery Kurniawan-

BENGKULU - Beberapa waktu terakhir harga beli komoditi bawang merah di Bengkulu terpantau melonjak tajam.

Bahkan di Kota Bengkulu dan Kabupaten Kaur, pascalebaran 1445 Hijriah, dikabarkan harganya Rp 100 ribu/Kilogram (Kg).

Tingginya harga jual bawang merah disebabkan minimnya stok, sedang tingkat penggunaan tinggi.

Euis Nurlatifah (35) pedagang Pasar Pagi Kelurahan Pagar Dewa Kota Bengkulu mengatakan, kenaikan harga bawang merah ataupun bawang putih telah terjadi jelang hari lebaran 1445 Hijriah. Itu disebabkan sedikitnya stok, sedang tingkat kebutuhan yang meningkat. 

BACA JUGA:Polsek Pagulu Rutin Gelar Minggu Kasih, Simak yang Dilakukan

Dijelaskannya pula, konsumen yang mengklaim membeli bawang merah di harga Rp 100 ribu/Kg.

Itu lantaran membeli secara online yang tentu membutuhkan ongkos pengiriman dalam transaksinya.

"Kenaikan harga terjadi jelang lebaran. Sampai kini harganya belum kembali seperti sebelumnya. Saya juga dengar kabar, kalau ada yang beli di harga Rp 100 ribu. Setelah ditelusuri, mereka itu beli online. Karena beli di luar daerah tentu ada tambahan sebagai ongkos kirim," jelas Euis, Minggu 28 April 2024.

BACA JUGA:Tentang DD, Simak Pernyataan Camat Tanjung Kemuning

Sementara itu, Sri Gianti (38) juga pedagang di Pasar Pagi Pagar Dewa Kota Bengkulu mengatakan, sebelum mengalami kenaikan harga jelang lebaran lalu.

Harga bawang merah Rp 40 ribu/Kg, sedang bawang putih Rp 40 ribu/Kg. Saat ini, bawang merah berada di kisaran harga Rp 70 ribu – Rp 75 ribu/Kg dan  bawang putih naik di angka Rp 45 ribu/Kg. 

Diungkapkannya, ini terjadi karena distribusi dari pemasok di Provinsi Jawa Tengah belum normal. Ini lantaran produksi yang terbatas, karena terkendala faktor cuaca. 

"Bawang merah harganya naik hampir 2 kali lipat dibandingkan harga sebelumnya. Ini terjadi karena pasokan masih belum normal. Penyebabnya karena hasil panen yang menurun lantaran faktor cuaca," ungkap Sri Gianti.

BACA JUGA:Musim Hujan, Warga Daerah Rawan Bencana Mulai Cemas

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan