Hand Traktor Hilang! Kok Bisa-Bisanya Ya

HAND TRAKTOR : Petani sedang membawa hand traktor ke lahan persawahan. BAHMAN/RKa--

PADANG GUCI HILIR (Pagulir) – Sebagian besar petani di Kabupaten Kaur kini sudah melakukan proses menanam padi di lahan persawahan menggunakan mesin hand traktor. Lantaran dengan alat mesin pertanian (Alsintan) ini dapat memudahkan petani untuk menggarap lahannya.

Dengan begitu maka, pekerjaan petani akan lebih mudah, ringan dan lebih cepat. Kini petani sedang masuk musim tanam bahkan sudah ada yang menanam padi sebab kebutuhan air sudah berlimpah.

BACA JUGA:TERBARU! Rekapitulasi C1 Dapil 2 DPRD Bengkulu Selatan Berubah, Partai Nasdem Diungguli Joni Aprizal

Perlu diketahui Alsintan tersebut rawan sekali hilang. Belum lama ini terjadi di Desa Sulauwangi Kecamatan Tanjung Kemuning. Hingga kini pelaku pencurian yang tidak bertanggung jawab belum ditemukan.

Kades Ulak Agung, Pagulir Nikeng Putra Jaya, M.Pd mengatakan, kini petani sedang menggarap lahan persawahan dengan menggunakan mesin Alsintan berupa hand traktor. Sehingga pekerjaan petani lebih mudah dan ringan. 

“Kelompoh tani (Koptan) sudah sejak lama ada mesin hand traktor,” katanya.

Dikatakan Kades, mesin hand traktor yang ada jaga dengan baik. Sebab mesin hand traktor rawan hilang seperti sudah terjadi di kecamatan lain. Oleh sebab itu sebaiknya hand traktor dibawah pulang guna mengatasi hal yang tidak dinginkan.

“Selesai membajak sawah diminta mesin hand traktor dibawa pulang supaya lebih aman,” pintanya.

Lanjutnya, mayoritas warga desa adalah petani. Ada petani sawit, karet dan kopi dan sebagian besar warga juga menanam padi ketika musim hujan tiba. Lahan persawahan masih bergantung dengan tadah hujan. Karena pasokan anak sungai di desa belum mampu mengairi persawahan. Untuk mendatangkan air sungai Padang Guci tentu butuh mesin yang kuat begitu juga dengan biaya operasionalnya. 

“Petani menanam padi masih bergantung dengan tadah hujan,” ucapnya.

Terpisah, salah seorang petani Irian (45) warga Desa Ulak Agung menuturkan, bila musim hujan petani senang bisa memanfaatkan air untuk lahan persawahan. Supaya bisa menanam padi. Kini sebagian petani sudah menanam padi bahkan padi ada yang sudah berumur tiga minggu.

“Kami berharap hasil panen tahun ini dapat menghasilkan, sehingga biaya yang kami keluarkan dapat diatasi dengan hasil panen yang maksimal,” ungkapnya. 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan