DIRAGUKAN! Tsk Bacok IRT Hingga Usus Terburai Ngaku Hilang Ingatan Saat Lancarkan Aksinya, Polisi Panggil Ahli

ROHIDI/RKa AMANKAN : Personel Unit Reskrim Polsek Kedurang Polres BS saat melakukan pengamanan tersangka pembacokan di Desa Air Sulau, belum lama ini.--

BENGKULU SELATAN (BS) - Satu minggu pasca peristiwa pembacokan terhadap IRT Listi Harkusuma (52) warga Desa Air Sulau Kecamatan Kedurang Ilir hingga usus terburai keluar belum kunjung menemukan titik terang.

Lebih mengejutkannya lagi, berdasarkan hasil penyidikan dan pemeriksaan yang terus dilakukan Penyidik Unit Reskrim Polsek Kedurang Polres BS, Minggu 18 Februari 2024.

Pelaku yang berinisial Mi (39) juga warga Desa Air Sulau Kecamatan Kedurang masih belum memberi keterangan yang jelas kepada Polisi. Terkait alasannya melakukan perbuatan tersebut.

BACA JUGA:Proses Pencairan DD dan ADD Tahap I 2024 Mulai Diproses, Kades Wajib Mengetahui Hal Penting Berikut

Terbaru, dihadapan penyidik, MI mengakui, kalau dirinya hilang ingatan ketika ia melancarkan aksinya membacok korban hingga usus korban sampai terburai keluar.

Tersangka Mi mengklaim kalau dirinya tidak ingat hal apapun saat membacok korban secara tragis.

Bahkan, tersangka merasa tidak melakukan apa-apa. Karena, seingatnya, saat kejadian pelaku terus merasa kalau dirinya sedang tidur di dalam kamar.

Kapolres BS AKBP Florentus Situngkir, S.IK disampaikan Kapolsek Kedurang Iptu Erik Fahreza, SH mengaku, tersangka masih belum memberikan keterangan yang jelas.

BACA JUGA:KOK BISA! 3 Bulan Diluncurkan, Aplikasi E-AWU Masih Minim Laporan, Benarkah Pejabat di BS Tak Ada Pelanggaran?

Anehnya, pelaku selalu berbeda-beda jawaban saat dimintai keterangan oleh Penyidik Unit Reskrim Polsek Kedurang.

"Tersangka belum memberi keterangan soal alasannya melukai korban. Saat ditanya terkait kejadian itu, tersangka menjawab ngelantur, bahkan mengaku hilang ingatan," ungkap Kapolsek.

Menyikapi hal tersebut, Erik mengaku, karena kondisi tersangka yang kemungkinan tidak normal dan selalu memgelak saat dimintai keterangan.

Sehingga, pihaknya pun memutuskan melakukan observasi dengan meminta bantuan ahli jiwa. Hal itu untuk memastikan kondisi kejiwaan tersangka.

"Tersangka diobservasi oleh ahli kejiwaan. Nanti hasilnya seperti apa, kami masih menunggu," demikian Erik.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan