Ada Apa? Bangunan Berendau Kutau Ditolak

ROHIDI/RKa TAK TERURUS : Kondisi bangunan Berendau Kutau di Kelurahan Kota Medan Kecamatan Kota Manan tampak tak terurus dan memprihatinkan, Selasa 9 Januari 2024.--

BENGKULU SELATAN (BS) - Sungguh diluar dugaan, secara tiba-tiba Pemkab BS melalui Dinas Perdagangan Kabupaten BS menolak untuk menerima kembali kepemilikan aset bangunan Berendau Kutau di Kelurahan Kota Medan Kecamatan Kota Manna.

Hal tersebut dibenarkan langsung oleh Kadis Perdagangan BS Binagransyah, SP, MM saat dikonfirmasi Radar Kaur (RKa), di ruangan kerjanya belum lama ini.

"Ya, untuk sementara kami belum mau menerima bangunan tersebut (Berendau Kutau, red). Sebab, bangunannya tidak sesuai perencanaan," kata Binagransyah.

Bagaimana tidak, lanjut Kadis, bangunan tersebut sama sekali belum layak untuk ditempati. Sebab, di lantai bagian atas pada bangunan itu, tidak disediakan saluran pembuangan air. Sehingga, saat hujan turun, bangunan selalu digenangi air.

"Saat kami cek, tidak ada satupun saluran pembuangan air di lantai atas. Jaid, saat musim hujan, bangunan itu digenangi air. Siapa.yang mau nongkrong di sana kalau penuh dengan genangan air," sesal Kadis.

Binagransyah menerangkan, sebelumnya bangunan tersebut dibangun menggunakan APBD Provinsi Bengkulu tahun 2022 lalu. Pada saat itu, Pemprov Bengkulu menggelontorkan anggaran mencapai Rp 2,5 Miliar (M) lebih.

BACA JUGA:Baik untuk Kesehatan Mata dan Kulit, Berikut 4 Manfaat Buah Lengkeng

Selama proses pembangunan, aset bangunan diserahkan ke Pemprov Bengkulu. Namun, pada akhir tahun 2022 lalu, proyek ini sudah tuntas. Sayangnya, mesikpun pembangunan tuntas, namun kepemilikan aset belum dikembalikan ke Dinas Perdagangan BS selaku OPD teknis.

Sehingga, bangunan Berendau Kutau masih belum dimanfaatkan. Tidak ada satupun aktivitas pedagang yang menempati kios dilokasi tersebut. Justru bangunan itu dijadikan masyarakat melakukan hal negatif.

"Sebenarnya, tujuan Pemprov Bengkulu dan Pemkab Bengkulu Selatan membangun Berendau Kutau tak lain untuk dijadikan ikon Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) hingga wisata kuliner," bebernya.

Padahal, masih kata Binagransyah, sudah banyak pelaku UMKM yang melirik untuk menempati bangunan tersebut. Hal itu lantaran posisi bangunan memang sangat cocok untuk dijadikan tempat bersantai.

"Jika bangunan Berendau Kutau sudah ditempati oleh para pedagang UMKM, saya yakin pasti selalu ramai. Karena, posisi bangunannya memang cocok untuk tempat santai. Kami minta, Pemprov segera mencari solusinya," pungkasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan