NGERI! Bengkulu Selatan Darurat Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
Bengkulu Selatan darurat kekerasan terhadap perempuan dan anak. -Sumber foto : ROHIDI/RKa-
BENGKULU SELATAN (BS) - Kabar mengejutkan bagi masyarakat yang ada di seluruh wilayah di Kabupaten BS, atau juga dikenal Bumi Sekundang Setungguan ini.
Pasalnya, sejak tahun 2022 lalu hingga tahun 2024 ini, BS tercatat sebagai daerah darurat kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Buktinya, penguni tetinggi di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Manna saat ini salah satunya narapidana kasus kekerasan anak dan perempuan.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Radar Kaur (RKa), perkara kekerasan fisik terhadap anak dan perempuan yang ditangani Polres BS 2022 ada 6 perkara.
BACA JUGA:UPTD-PPA Akan Dampingi Korban Mendapatkan Kekerasan, Begini Pernyataan Kadis DP2KBP3A
Kemudian, ditambah kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak adq 11 perkara. Sehingga, total ada 17 perkara selama tahun 2022 lalu.
Selanjutnya, pada tahun 2023 lalu, kasus kekerasan fisik terhadap anak dan perempuan 6 perkara, dan kekerasan seksual ada 10 perkara.
Sedangkan, di tahun 2024 ini, tercatat ada sebanyak 9 perkara kekerasan maupun perkara seksual terhadap perempuan dan anak dibawah umur.
Lalu, apa langkah pemerintah dalam menindaklanjuti peristiwa kasus kekerasan dan seksual terhadap perempuan dan anak semakin tinggi tersebut?
BACA JUGA:Dikbud Bengkulu Sayangkan Tindakan Kekerasan S3ksu4l yang Melibatkan Praktisi Pendidikan
Menanggapi hal itu, Kepala Bapedda-Litbang BS Fikri Aljauhary, S.STP, MM mengaku, pihaknya terus berusaha menekan kasus kekerasan pada anak dan perempuan.
Beberapa waktu lalu, pihaknya juga telah mengumpulkan beberapa OPD dan FKPD terkait untuk membahas soal kekerasan anak dan perempuan dan anak.
Menurut Fikri, fenomena kasus kekerasan dan seksual terhadap anak dan perempuan ini yang tampak permukaan saja, seperti fenomena gunung es. Artinya, sebut Fikri, tidak menutup kemungkinan masih banyak kasus lain yang berkaitan terhadap anak dan perempuan yang belum terungkap.
"Ya, mungkin masih banyak kasus lain yang mungkin belum terungkap," ungkapnya.