Pang Suma Pemimpin Suka Dayak Lawan Pasukan Tentara Jepang, Perhatikan Sepak Terjangnya
Pang Suma Pemimpin Suku Dayak lawan pasukan tentara Jepang.-Sumber foto: koranradarkaur.id-
Masyarakat tidak tinggal diam atas pembunuhan dengan melakukan perlawanan di Nitinan. Suku Dayak melakukan perang dengan menggunakan kekuatan dan senjata tradisional.
BACA JUGA:Tradisi Perkawinan Suku Biak Memiliki Keunikan, Intip di Sini
Dalam pertempuran ke dua bela pihak menyebabkan pimpinan Jepang tewas dan ekspedisi Jepang gagal berkuasa saat itu. Padahal Suku Dayak hanya menggunakan senjata tradisional, sedangkan Jepang memakai senjata yang modern.
Kekalahan tersebut membuat para pejabat tentara Jepang bingung, lantaran senjata Suku Dayak hanya senjata biasa bukan seperti Jepang yang sudah canggih.
Namun akhirnya pada saat peperangan kembali terjadi, masyarakat Dayak pun berhasil merebut meriam. Dibawah kepemimpinan Pang Suma mengajak masyarakat untuk siap melawan hingga tetesan darah pengabisan.
BACA JUGA:Memiliki 15 Kabupaten dan Kota, Yuk Intip Sejarah Pemekaran Provinsi Lampung di Sini!
Setelah peperangan terjadi kembali, Pang Suma tertembak dibagian pangkal pahanya. Selain itu, Pang Linggan dan Panglima Ajun juga tertembak dan mengalami luka yang cukup serius.
Melihat kondisi demikian, Pang Suma mengajak pasukannya untuk mundur guna menghindari serangan. Atas keberhasilannya, Pang Suma mempertahankan kemerdekaan yang luar biasa.
Belum lama Pang Suma melakukan perlawanan, Indonesia menyatakan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Ini semua berkat perjuangan disemua daerah-daerah yang ada di Indonesia termasuk Suku Dayak di Kalimantan.