Apakah Indonesia Termasuk? Inilah Suku di Dunia yang Terancam Punah

Reporter: Riska Ayu K |

Editor: Daspan Haryadi |

Rabu , 07 Aug 2024 - 16:05

Suku yang terancam punah di dunia.-Sumber foto: nasional.okezone.com-

apakah indonesia termasuk? inilah suku di dunia yang terancam punah                            koranradarkaur.id - suku-suku ini terancam punah. suku apa saja kah itu? apakah indonesia termasuk? simak di sini untuk cari tahu jawabannya!
suku-suku yang terancam punah seringkali menghadapi tantangan yang beragam, mulai dari perubahan lingkungan hingga konflik sosial dan politik. 
perubahan lingkungan yang terjadi telah menyebabkan banyak suku kehilangan habitat alaminya, selain perubahan lingkungan, mereka juga kehilangan sumber daya alam yang dibutuhkan untuk bertahan hidup.
jimmy nelson merupakan fotografer senior national geographic, memiliki proyek yang mulia. dia ingin memotret suku-suku yang terasing yang terancam punah dari berbagai tempat di dunia.
baca juga:ini sifat yang bikin khodam pendamping menjauh
baca juga:curup dan pagar alam jadi ibukota! pisah dari bengkulu dan muncul 2 provinsi baru, apa saja kira-kira?
tujuannya agar dia dapat mengabadikannya jika suku-suku tersebut benar-benar punah.
dikutip dari nasional.okezone.com, berikut adalah suku-suku yang ada di dunia yang terancam punah:
1. suku maori (selandia baru)
arkeolog telah banyak belajar tentang kehidupan dan peradaban suku maori yang tinggal di selandia baru ini.
mereka menemukan banyak tanda-tanda perkampungan yang diperkirakan berasal dari tahun 800 masehi dan lebih awal.
selain itu, para arkeolog telah berhasil menarik kesimpulan tentang bagaimana kehidupan sehari-hari suku maori. 
seni, tari, legenda, komunitas dan tato adalah komponen penting dari budaya maori tradisional.
jika seseorang di suku maori memiliki banyak rajah di tubuhnya itu berarti menunjukkan bahwa seseorang itu memiliki status sosial yang tinggi
suku-suku yang tidak memiliki tato dianggap tidak berharga.
salah satu tradisi maori paling terkenal adalah tarian militer haka yang disertai dengan nyanyian, penginjakan, pemukulan tangan dan pukulan telapak tangan di paha.
suku maori beragama politeis dan menghormati berbagai dewa dan roh.
2. suku chukchi (rusia)
majoritas chukchi tinggal di chukotka autonomous okrug, tetapi ada juga yang berada di negara tetangga yaitu di republik sakha di barat, magadan oblast di barat daya dan koryak otonomi okrug di selatan.
beberapa chukchi juga berada di bagian lain rusia, di eropa, dan amerika utara. 
kehidupan suku chukchi bergantung pada berburu dan beternak rusa.
biasanya, kaum pria melakukan pekerjaan ini, sementara tugas menjaga rumah, menjahit, dan menyulam diberikan kepada kaum wanita.
baca juga:unik dan sangat menarik! kenal lebih dekat yuk dengan kehidupan suku dayak bulusu
baca juga:diplomasi kuliner, soekarno kenalkan sayur lode hingga sayur asam kepada pemimpin negara-negara asia afrika
3. suku rabari (india)
suku ini bermigrasi dari dataran tinggi iran seribu tahun lalu, dan mereka memiliki ciri-ciri persia. rabari saat ini banyak ditemukan di gujarat dan rajasthan. 
jika kaum laki-laki sebagian besar berternak, para wanita menghabiskan banyak waktu untuk menyulam, memelihara rumah dan menyelesaikan masalah keuangan.
hampir seluruh tubuh orang rabari ditato yang tujuannya untuk religius, kecantikan, dan pengobatan.
4. suku surma (ethiopia)
memiliki populasi sebanyak 186.875 orang, menjadikan suku surma sebagai suku terbesar di dunia pada tahun 2007. penduduk suku surma dapat ditemukan berada di ethiopia dan sudan selatan. 
bahasa suri, mursi, dan me’en digunakan oleh mereka untuk berkomunikasi.
kelompok-kelompok kecil suku surma ada sekitar 500 hingga 2500 orang dan mereka menghindari berinteraksi dengan masyarakat modern sambil mempertahankan budaya dan adat istiadat mereka.
5. suku yali (papua)
suku yali membentuk kampung-kampung kecil di daerah pegunungan tengah di sekitar lembah raksasa baliem.
namun, orang-orang yali terbagi lagi menurut bahasa, dialek, dan budaya yang mereka miliki, masyarakat anggruk memilih untuk disebut yali saja. 
pada awalnya, sebagian orang yali meninggalkan kota dan turun ke lembah, membangun kota baru dan menetap di sana. orang-orang inilah yang kemudian disebut dengan suku hubula. 
masyarakat suku yali menggunakan wam atau babi, sebagai maskawin saat menikah. namun, sangat disayangkan, budaya ini lama kelamaan mengalami pergeseran atau kepunahan. ***

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Kaur, Kamis 8 Agustus 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan