Pekerjaan Digantikan oleh Al, Gen Z Mencari Kerja Semakin Sulit
Pekerjaan digantikan oleh Al. Sumber foto: teknologi.bisnis.com--
KORANRADARKAUR.ID – Dalam dunia teknologi saat ini, salah satu konsep yang semakin populer adalah kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
AI mengacu pada kemampuan mesin untuk melakukan hal-hal yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia, seperti pengambilan keputusan, pengenalan suara atau bahkan pembelajaran sendiri.
Saat ini tidak sedikit perusahaan yang menggunakan Al untuk membantu pekerjaan perusahaan. Padahal pekerjaan tersebut seharusnya dikerjakan oleh manusia.
BACA JUGA:Sekring Motor Anda Sering Putus, Ternyata Ini Loh Penyebabnya
BACA JUGA:Danone Kini Buka Loker, Siapkan Berkas Anda, Hari Terakhir 1 Juli 2024, Khusus Lulusan S1
Oleh sebab itu, saat ini banyaknya generasi muda (Gen Z) yang belum memiliki pekerjaan, tercatat ada 10 juta gen Z yang masih menganggur.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat 9,9 juta gen Z di Indonesia pada rentang usia 15 hingga 24 tahun tidak bekerja atau menganggur.
Menurut Sakernas Agustus 2023, tercatat 22,25% dari 44,7 juta anak mudah gen Z di Indonesia tidak bekerja, mendapatkan pendidikan dan menjalani pelatihan atau not in employment, education and training/NEET.
BACA JUGA:Tanpa Syarat Kualifikasi Pendidikan? Ya, Dompet Dhuafa Buka Loker Tanpa Kualifikasi Pendidikan
BACA JUGA:Tamatan SMA Merapat Lagi! PT Astra Otoparts Buka Loker, Pendaftaran Online
Namun, menurut BPS NEET adalah orang muda berusia 15 hingga 24 tahun yang tidak pergi ke sekolah, tidak bekerja, atau tidak mengikuti pelatihan.
Gen Z tampaknya semakin terbebani. Menurut laporan World Economic Forum dan LinkedIn (2023), perkembangan kecerdasan buatan (AI) diperkirakan us 83 juta pekerjaan yang akan diproyeksikan hilang dalam lima tahun ke depan. Hal ini terjadi karena dampak dari kecerdasan buatan atau Al.
Dikutip dari teknologi.bisnis.com, menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, kemajuan AI akan menyebabkan perubahan dalam kemampuan dan pekerjaan, termasuk kehilangan jutaan pekerjaan.
Namun, Budi mengatakan bahwa AI juga dapat menciptakan 69 juta pekerjaan baru.