TERBARU! Akibat Tendangan Penjaga Sekolah, Bocah SD Alami Kerusakan Paru-Paru, Keluarga Minta Pelaku Dihukum
Korban penganiayaan Penjaga SDN 31 BS di Desa Padang Jawi Kecamatan Bunga Mas masih mendapatkan perawatan intensif di RS Palembang, Minggu 2 Juni 2024.--
Selain itu, lanjut Herliza, pihaknya juga meminta agar pihak sekolah khususnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten BS juga segera mengambil tindakan atas kejadian ini.
Sehingga, kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari. Apalagi, sejak beberapa waktu terkahir memang dunia pendidikan di Kabupaten BS sering terjadi masalah.
BACA JUGA:3 Mobil Listrik Wuling Masuk Indonesia, Berikut Harganya
BACA JUGA:Fakta! Tiara Aurellie Jual Air Bekas Mandinya Rp 200 Ribu per Botol
"Dinas terkait juga harus mengambil tindakan atas kejadian ini. Jangan diam saja," demikian Herliza.
Kronologis Kejadian
Berdasarkan informasi yang diperoleh Radar Kaur (RKa) dari beberapa sumber terpercaya, kronologis peristiwa tersebut bermula pada, Selasa 30 April 2024 siang lalu.
Yang mana, pada saat itu diwaktu jam pelajaran olahraga sekolah, korban Farel dan teman-temannya sedang bermain bola di halaman lingkungan sekolah tersebut.
Kemudian, pada saat itu bola mengenai salah satu kaca rumah Penjaga Sekolah dan kaca itu pecah. Tak Terima hal itu, sang Penjaga Sekolah langsung melakukan penganiayaan terhadap korban.
Kades Padang Jawi Kecamatan Bunga Mas Sakuan saat dikonfirmasi RKa, Jumat 31 Mei 2024 membenarkan, memang ada salah satu anak warganya yang dianiaya oleh Penjaga Sekolah di SDN 31 BS.
"Iya benar, kejadian pemukulan itu memang ada. Korban bernama Farel (9) anaknya salah satu warga kami yakni, Ahyan yang masih duduk dikelas 4 SDN 31 Desa Padang Jawi," ungkap Kades.
Hanya saja, Kades mengaku jika sampai saat ini dirinya tidak mengetahui secara persis bagaimana kronologis kejadian tersebut. Yang jelas, akibat perbuatan itu, korban harus dilarikan ke RS.
Pada awalnya, korban hanya dilarikan ke RSUD Hasanuddin Damrah (RSUD HD) Manna. Namun, pada saat itu korban dirujuk untuk diobati ke RS di Kota Bengkulu.
Selanjutnya setelah sempat di bawah ke Kota Bengkulu, ternyata korban masih juga mengeluhkan sesak nafas. Korban akhirnya dibawa pulang ke rumah.
Namun, karena melihat kondisi korban yang kian memperihatinkan, akhirnya pihak keluarga kembali membawa korban ke RSUD HD Manna. Namun, pada saat itu pihak RS langsung merujuk agar korban dibawa ke RS Palembang.