Nasib Program Unggulan Pemkab Bengkulu Selatan, Tapi Ratusan Kios Sekundang Tutup

Reporter: Rohidi |

Editor: Daspan Haryadi |

Jumat , 03 May 2024 - 20:12

KIOS SEKUNDANG : Salah satu Mitra Kios Sekundang yang ada di Kabupaten BS, Jumat 3 Mei 2024. Sumber foto: ROHIDI/RKa --

"Sampai sekarang tecatat masih ada 100 lebih Kios Sekundang yang beroperasi," jelas Kadis.

Lebih lanjut Binagransyah, pada awalnya diluncurkan Program Kios Sekundang merupakan upaya digitalisasi dan modernisasi warung-warung yang ada di BS.

Namun, sangat disayangkan beberapa peserta harus mengundurkan diri karena alasan permodalan dan berakhir dengan menutup kios tersebut.

"Dengan sisah Kios Sekundang yang ada, kami terus melakukan pemantauan dan pembinaan," demikian Binagransyah.

Sebelumnya, keberadaan warung-warung kecil yang ada di Kabupaten BS sudah semakin tergerus akibat, pertumbuhan ritel modern yang kian menjamur di setiap wilayah.

Untuk itulah, keberadaan Kios Sekundang yang merupakan salah satu program unggulan dari Bupati BS Gusnan Mulyadi dan Wakilnya H. Rifa’i Tajuddin, S.Sos ini diharapkan menjadi pilihan bagi masyarakat desa untuk bertransaksi melalui sistem digital.

Program Kios Sekundang sendiri awalnya menjadi alternatif bagi masyarakat untuk memasarkan produk rumahan. Karena Kios Sekundang mampu untuk bersaing dalam pemasaran produk rumah tangga.

nasib program unggulan pemkab bengkulu selatan, tapi ratusan kios sekundang tutup                            bengkulu selatan (bs) - seperti diketahui, sejak beberapa tahun lalu, pemkab bs telah meluncurkan salah satu program unggulan yakni, kios sekundang.
sayangnya, dalam perjalanannya program yang bertujuan untuk mendukung pelaku usaha bagi masyarakat tersebut, ternyata belum dapat berjalan sesuai haparan.
pasalnya, pantauan radar kaur (rka) di lapangan, sebagaian besar atau bahkan ratusan kios sekundang telah diresmikan oleh pemkab bs sejak beberapa waktu lalu, terpaksa tutup.
kadis perdagangan kabupaten bs binagransyah, sp, mm menyampaikan, terhitung sejak tahun 2023 lalu, pemkab bs tidak lagi menganggarkan program kios sekundang.
baca juga:semangat baru! camat pimpin budaya hidup bersih
apalagi, terkait melakukan penambahan kios sekundang juga tidak lagi dilakukan terhitung tahun lalu.
hal tersebut tentunya disebabkan dengan beberapa alasan.
salah satunya, sambung binagransyah, faktor penyebab tutupnya beberapa kios sekundang yang ada di kabupaten bs dikarenakan dampak pandemi covid-19.
yang mana, dampak pandemi tersebut telah membuat laju perekonomian masyarakat jadi melambat.
baca juga:hadiri pelantikan pengurus daerah, wabup minta himpaudi bs berperan aktif tingkatkan kualitas paud
sehingga, terpaksa karena faktor ekonomi ada kios sekundang yang milih tutup.
"ya, saat pandemi covid-19 lalu memang berdampak pada kios sekundang ada yang tutup. karena modalnya kecil tidak berjalan maksimal," kata binagransyah.
kadis menambahkan, sebelumnya setidaknya ada 200 kios sekundang lebih yang terdampak pmpandemi covid-19 lalu.
dari total tersebut, setidaknya tecatat hampir setengah dari jumlah yang ada harus tutup dan tidak beroperasi lagi hingga saat ini.
baca juga:pengumuman kelulusan sma 6 mei, kacabdib : dilarang konvoi dan coret seragam
"sampai sekarang tecatat masih ada 100 lebih kios sekundang yang beroperasi," jelas kadis.
lebih lanjut binagransyah, pada awalnya diluncurkan program kios sekundang merupakan upaya digitalisasi dan modernisasi warung-warung yang ada di bs.
namun, sangat disayangkan beberapa peserta harus mengundurkan diri karena alasan permodalan dan berakhir dengan menutup kios tersebut.
"dengan sisah kios sekundang yang ada, kami terus melakukan pemantauan dan pembinaan," demikian binagransyah.
baca juga:kenapa jadi ancaman serius honda pcx, simak keunggulan all new yamaha nmax 2024
sebelumnya, keberadaan warung-warung kecil yang ada di kabupaten bs sudah semakin tergerus akibat, pertumbuhan ritel modern yang kian menjamur di setiap wilayah.
untuk itulah, keberadaan kios sekundang yang merupakan salah satu program unggulan dari bupati bs gusnan mulyadi dan wakilnya h. rifa’i tajuddin, s.sos ini diharapkan menjadi pilihan bagi masyarakat desa untuk bertransaksi melalui sistem digital.
program kios sekundang sendiri awalnya menjadi alternatif bagi masyarakat untuk memasarkan produk rumahan. karena kios sekundang mampu untuk bersaing dalam pemasaran produk rumah tangga.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Kaur, Sabtu 4 Mei 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan