MENGULAS SEJARAH! Meriam Honisuit di BS Terbesar Kedua di Asia, Ledakkan Terdengar se-Kota Manna

Reporter: Rohidi Effendi |

Editor: Dedi Julizar |

Rabu , 24 Apr 2024 - 20:10

ROHIDI/RKa BERDIRI KOKOH: Meriam Honisuit terletak di bundaran depan Kantor Bupati di Padang Panjang Kecamatan Kota Manna tampak msih berdiri kokoh, Rabu 24 April 2024.--

mengulas sejarah! meriam honisuit di bs terbesar kedua di asia, ledakkan terdengar se-kota manna                            bengkulu selatan (bs) - tidak sedikit warga yang masih bingung dengan keberadaan sebuah meriam raksasa yang terletak di bundaran depan kantor bupati bs di desa padang panjang kecamatan kota manna.
oleh karena itu, kali ini wartawan radar kaur (rka) akan mengulas sejarah singkat mengenai keberadaan meriam raksasa yang terletak di kabupaten bs tersebut.
perlu diketahui, meriam raksasa tersebut bernama meriam honisuit. meriam ini merupakan senjata perang yang dibuat oleh inggris.
berdasarkan sejarahnya, senjata ini dibawa oleh tentara jepang saat menjajah kabupaten bs pada tahun 1942 silam.
baca juga:rpjpd bengkulu dukung pembangunan nasional, berikut penjelasan gubernur
honisuit memiliki panjang laras sekitar 3,4 meter. tidak hanya itu, meriam ini memiliki bobot mencapai 2,2 ton. meriam honisuit memiliki kaliber 19.01 centimeter (cm).
dari informasi yang berhasil diperoleh rka dari beberapa tetua yang ada di bs, meriam honisuit digunakan tentara jepang untuk bertempur saat masa penjajahan.
saking besarnya meriam tersebut, maka seluruh warga kota manna kabupaten bs akan mendengar suara ledakan ketika meriam raksasa tersebut ditembakan.
baca juga:resmi! 9 desa di kaur mekar, presidium diminta usulkan nama pjs kades, wajib pns
sehingga, wajar saja jika meriam tersebut digunakan tentara jepang sebagai benteng pertahanan dari musuh.
diketahui pula, sebelum sampai di kota manna, meriam honisoit merupakan buatan inggris yang dibawa oleh jepang dari singapura dan masuk ke indonesia.
meriam ini berangka tahun 1901 dan berjenis meriam bumbung. meriam honisoit terbuat dari logam besi.
meriam raksasa tersebut, nomor dua terbesar di asia dan terbesar di asia tenggara.
baca juga:digadang-gadang maju pilkada kaur, ini pernyataan resmi hellitza okkie, pejabat pemda kaur
sebelum diletakkan di bundaran depan kantor bupati bs, di padang panjang meriam raksasa ini pertama kali diletakkan di kelurahan belakang gedung kecamatan pasar manna.
lebih tepatnya, meriam itu dulunya diletakkan dekat garis pantai pasar bawah. tujuannya, sebagai benteng pertahanan tentara jepang dari musuhnya.
namun, seiring berjalannya waktu dan pada 1945 silam indonesia berhasil merdeka.
sesuai kesepakatan bersama balai pelestarian cagar budaya jambi (bpcb) disepakati 10 januari 2008.
baca juga:dd 2024 tanjung pandan programkan jsp
serta atas kesepakatan dinas purbakala provinsi jambi dan pemda bs, meriam itu dipindahkan tepat di bundaran padang panjang tepatnya di bundaran depan kantor bupati bs.
kini meriam yang penuh sejarah itu tetap kokoh berdiri sebagai salah satu icon wisata di kabupaten bs.
bahkan, tidak jarang banyak pengunjung yang datang ke kabupaten bs menyempatkan diri untuk berfoto bersama di dekat meriam honisuit tersebut.
oleh karena itu, pemkab terus menjaga situs yang sangat bersejarah ini. karena, jika dibiarkan meriam ini akan mengalami kerusakan akibat dimakan usia.
baca juga:datangi dewan, warga mintak kades viral foto mesranya tersebar dipecat, ini tanggapan dprd 
sebelumnya, bupati bs gusnan mulyadi, se mengungkapkan, setiap tahun sekitar lokasi meriam terus dilakukan perawatan.
"meriam honisuit ini merupakan sebuah warisan sejarah yang harus dilestarikan. kita harus menjaga dan terus merawatnya," kata gusnan.
bupati mengaku, saking bersejarahnya keberadaan meriam tersebut, meriam honisuit sudah dijadikan sebagai simbol hingga icon di kabupaten bs.
"ini bisa menjadi simbol maupun icon bengkulu selatan yang mudah diingat oleh siapapun," demikian bupati.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Kaur, Kamis 25 April 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan