Penyebaran Islam di Pulau Dewata, Dimulai Sejak Kerajaan Majapahit, Simak Kisahnya
Indahnya toleransi di tengah perbedaan yang dilakukan warga Bali.-Sumber gambar: radartegal.disway.id-
KORANRADARKAUR.ID - Islam menjadi kepercayaan terbanyak yang dianut masyarakat Indonesia. Penyebarannya terjadi di seluruh pulau berpenghuni yang ada tanah Nusantara, termasuk Pulau Bali yang berjuluk Pulau Dewata.
Pulau Bali memang kental dengan ajaran agama Hindu didalamnya. Julukannya pun menjadi bukti begitu kentalnya masyarakat setempat dengan ajaran Hindu di dalam keseharian.
Walau mungkin agama Islam menjadi kepercayaan minoritas yang dianut masyarakat setempat. Ini lantas tak membuat mereka hidup saling berjauhan.
Justru sebaliknya mereka hidup berdampingan dengan penuh toleransi di tengah perbedaan keyakinan yang dianut.
BACA JUGA:Ada Orang Indonesia Loh! Ini Orang-Orang yang Bisa Masuk Kakbah
BACA JUGA:INI DIA! 4 Masjid Paling Terkenal di Sharjah, Megah dan Cantik
Tentu ini merupakan sikap kebangsaan dengan menerapkan Bhineka Tunggal Ika yang harus ditiru.
Melansir laman an-nur.ac.id, Senin 1 April 2024. Terdapat beberapa teori tentang masuknya ajaran Islam di Provinsi Bali.
Teori pertama mengatakan bahwa Islam masuk ke Bali bersamaan dengan kedatangan orang-orang Jawa dari Kerajaan Majapahit pada abad ke-14 Masehi.
Pada saat itu, Bali merupakan salah satu wilayah bawahan Majapahit yang dipimpin oleh raja Gelgel pertama, Dalem Ketut Ngelesir (1380-1460 M).
Dalam sebuah kunjungan ke keraton Majapahit, Dalem Ketut Ngelesir bertemu dengan Raja Hayam Wuruk (1350-1389 M), yang sedang mengadakan konferensi kerajaan seluruh Nusantara.
BACA JUGA:Mau Jadi Content Creator, Tapi Bingung Mulai dari Mana? Ini Solusinya, Dijamin Menyala
Setelah acara tersebut selesai, Dalem Ketut Ngelesir kembali ke Bali dengan diantar oleh 40 orang pengiring dari Majapahit.