Cuaca Buruk Bikin Cabai di Bengkulu Kian "Pedas"
HERY/RKa MELAMBUNG: Harga Cabai Merah di pasar subuh Pagar Dewa Kota Bengkulu terpantau semakin mahal, Senin 11 Maret 2024.--
BENGKULU - Cuaca ekstrem dengan tingginya intensitas hujan di seluruh wilayah Provinsi Bengkulu, termasuk Kabupaten Kaur. Disebut sejumlah pedagang sebagai penyebab kian “pedas” harga cabai.
BACA JUGA:IKN Targetkan Bangun Sebanyak 70 Tower Rusun untuk ASN
Hari Senin 11 Maret 2024, harga beli cabai di Kota Bengkulu terpantau berada di kisaran harga 60-70 ribu/Kilogram (Kg). Sedangkan di Pasar mingguan Desa Ulak Bandung, Rp 65-80 ribu/Kg.
Euis Nurlatifah (37) warga Kelurahan Betungan Kecamatan Selebar Kota Bengkulu pedagang cabai mengatakan, harga beli cabai yang semakin mahal.
BACA JUGA:CEK! Pemerintah Telah Tetapkan Rincian Jam Kerja PNS Selama Bulan Suci Ramadan 1445 H
Disebabkan turunnya hasil produksi cabai di daerah penyuplai, seperti Kabupaten Rejang Lebong. Ini lantaran banyak tanaman yang gagal panen akibat tingginya curah hujan.
"Pemasok mengatakan terjadi penurunan hasil produksi cabai, karena tingginya curah hujan. Karena hal tersebut harga sekarang menembus angka Rp 100 ribu. Sejauh ini, walaupun jumlah pasokan menurun. Namun suplai tetap lancar," ujar Euis.
BACA JUGA:Sinyal P1 Masuk PPPK Paruh Waktu dari KemenPAN-RB, Bagaimana dengan Honorer?
Selain harga cabai, harga beli sayuran juga terpantau mengalami kenaikan. Ini disebut pula akibat kondisi cuaca yang sedang tidak bersahabat. Sehingga banyak membuat petani sayur yang gagal panen.
Jenis sayuran yang mengalami kenaikan, seperti terong yang sebelumnya Rp 6 ribu menjadi Rp10 ribu/Kg. Kemudian juga sayur kol dari Rp 5 ribu menjadi Rp8 ribu. Terakhir, kentang dari Rp 12 ribu menjadi Rp18 ribu/Kg