Kondisi Laut Ekstrem, Nelayan Pilih “Tiarap”
PARKIR: Sampan nelayan terparkir di pelabuhan nelayan Teluk Pandan Pantai Padang Baru Kecamatan Kaur Tengah, Jumat 8 Maret 2024.-IST/RKa Hery Kurniawan-
KAUR TENGAH - Cuaca ekstrem dengan tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir. Membuat kondisi perairan laut Kaur menjadi ekstrem.
Bahkan kecepatan angin saat ini berada di angka 8 – 30 knot. Kondisi inilah membuat nelayan memilih “tiarap”, tidak melakukan aktivitas mencari ikan.
BACA JUGA:KOMPLOTAN BANDIT MENGGANAS! 2 Unit Mesin Traktor Petani Bengkulu Selatan Raib Digondol Maling
Dengan kondisi ini, Dandim 0408/Bengkulu Selatan Kaur (BSK) Letkol CIZ Bambang Santoso, SH melalui Danramil 408-03/Kaur Tengah Lettu Inf Agus Gunadi mengimbau, agar nelayan waspada dan tak memaksakan diri ketika melaut.
"Kami menghimbau nelayan agar berhati-hati saat pergi melaut. Selalu bawa alat keselamatan diri seperti pelampung. Jikalau memang tidak memungkinkan untuk melaut sebaiknya istirahat dulu, jangan memaksakan diri," imbau Agus Gunadi, Jumat 8 Maret 2024.
BACA JUGA:Mau Curi Unggas, Remaja Tanggung Diciduk Warga, Begini Kronologisnya
Hanjoyo (38) warga Desa Tanjung Pandan Kecamatan Kaur Tengah salah satu nelayan mengakui, cuaca buruk ini sudah melanda sejak beberapa hari terakhir.
Karenanya, sebagian nelayan di Kaur sudah memilih istirahat melaut. Seperti dilakukan sejumlah nelayan di Pelabuhan Teluk Pandan Pantai Padang Baru Kecamatan Kaur Tengah.
BACA JUGA:Curanmor Mulai Beraksi, Inilah yang Harus Dilakukan Warga Kaur
"Cuacanya kurang brsahabat kami sudah dua hari ini istirahat," ujarnya.
Sementara itu, hasil pantauan pada aplikasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Perkiraan cuaca maritim samudra Hindia Bengkulu dengan ketinggian gelombang antara 2,5 - 4 meter.
Masuk kategori sangat tinggi dengan kecepatan angin 8-30 knot bertiup dari barat dengan intensitas hujan sedang.